Analisis Determinan Produksi Sub Sektor Perikanan Tangkap di Indonesia Dengan Industri Perikanan Tangkap dan Tingkat Konsumsi Ikan Sebagai Variabel Intervening (2010-2020).

MUHAMMAD IKBAL. Analisis Determinan Produksi Sub Sektor Perikanan Tangkap di Indonesia Dengan Industri Perikanan Tangkap dan Tingkat Konsumsi Ikan Sebagai Variabel Intervening (2010-2020). (Dibimbing oleh Rahmatia Yunus, Paulus Uppun, Anas Iswanto Anwar).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh determinan produksi pada sub sektor perikanan tangkap di Indonesia dengan industri perikanan tangkap dan tingkat konsumsi sebagai variabel intervening. Data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk data panel yang diperoleh dari biro pusat statistik dan Kementerian Kelautan dan Perikanan berbagai terbitan kurun waktu 2010-2020 pada 33 provinsi di Indonesia . Metode analisis yang dgunakan adalah metode estimasi persamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa armada perikanan tangkap baik secara langsung maupun tidak langsung melalui industri perikanan tangkap/UMKM/RTP dan tingkat permintaan ikan atau angka konsumsi ikan (AKI) berpengaruh terhadap produksi perikanan tangkap di Indonesia. Jumlah nelayan (tenaga kerja) nilai tukar nelayan (NTN), jumlah industri perikanan tangkap dan tingkat konsumsi ikan tangkap (AKI) berpengaruh secara langsung terhadap produksi perikanan tangkap juga industri perikanan tangkap secara langsung berpengaruh terhadap tingkat konsumsi ikan tangkap (AKI). Kemudian, secara langsung tidak terdapat pengaruh jumlah nelayan terhadap jumlah industri perikanan tangkap. Selanjutnya, terkait jumlah nelayan ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung baik melalui industri perikanan tangkap/UMKM/ RTP atau tingkat konsumsi ikan terhadap produksi perikanan tangkap di Indonesia. Begitu juga dengan nilai tukar nelayan (NTN) tidak berpengaruh terhadap produksi perikanan tangkap Indonesia apabila melalui tingkat konsumsi ikan (AKI). Temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa keberadaan industri perikanan perlu mendapat perhatian terutama terkait penggunaan bahan baku dan rantai pasok dalam hal ini hasil tangkapan ikan. Selanjutnya adalah perubahan pada nilai tukar nelayan (NTN) sangat menyangkut kesejahteraan dan keberlanjutan usaha perikanan tangkap yang pada akhirnya akan berdampak pada pasokan ikan dan akan mempengaruhi siklus permintaan ikan baik bersifat primer maupun sekunder.