Penentuan Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Cairan Penyari Terhadap Aktivitas Antikandidiasis Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L)

ABSTRAK
MAHMUD ALDI KURNIAWAN. Penentuan Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Cairan Penyari Terhadap Aktivitas Antikandidiasis Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.), (dibimbing oleh Nana Juniarti, S.Si., M.Si., Apt Dr. dan Herlina Rante, S.Si., M.Si., Apt)

Senyawa bahan alam, salah satunya rosella, telah dilaporkan memiliki aktivitas antikandidiasis terhadap Candida albicans. Namun, aktivitas ini salah satunya dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan sehingga pemilihan pelarut yang paling optimal untuk ekstraksi penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pelarut yang paling optimal dalam yang menghasilkan ekstrak kelopak bunga rosella dengan aktivitas antifungi tertinggi terhadap C. albicans. Simplisia kelopak bunga rosella dimaserasi selama 3 hari menggunakan etanol 50%, etanol 70%, dan etanol 96% dengan perbandingan 1:10 dilanjutkan pengujian antikandidiasis menggunakan metode difusi agar dan skrining fitokimia. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas antikandidiasis tertinggi diperoleh pada pelarut etanol konsentrasi 96% (21,65 mm ± 1,22) dibandingkan etanol 70% (9,24 mm ± 3,29) dan 50% (6,00 mm ± 0,00), aktivitas antifungi ini tidak berbeda signifikan (p > 0,05). Ekstrak etanol 70% dan 96% menunjukkan aktivitas fungistatik. Disimpulkan etanol 96% merupakan konsentrasi pelarut yang paling optimal dalam menghasilkan ekstrak kelopak bunga rosella dengan aktivitas antifungi tertinggi terhadap C. albicans