Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Berua Jaya Sejahtera Utama Pada Kegiatan Penanaman Rehabilitasi DAS IPPKH di Kab. Bone, Sulawesi Selatan

Kegiatan pengelolaan hutan dikenal memiliki tingkat risiko gangguan K3 yang tinggi terhadap pekerja yang terlibat. Saat ini, pekerja sektor kehutanan di Indonesia bekerja dengan fasilitas pendukung kerja yang dianggap belum sesuai dengan kebutuhan pekerja dan pekerja mengalami gangguan K3. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat membahayakan pekerja, menilai tingkat risiko yang dapat terjadi pada pekerja dan memberikan pengendalian risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode HIRARC. Metode HIRARC adalah metode yang terdiri dari identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian risiko (Risk Assessment), dan pengendalian risiko (Risk Control). Hasil dari penelitian ini yaitu Sumber bahaya dari kegiatan penanaman rehabilitasi DAS IPPKH PT.Vale Indonesia yang dilaksanakan oleh PT. Berua Jaya Sejahtera Utama yang telah diidentifikasi ialah lingkungan kerja, hewan atau serangga, pohon mati, tanaman, insektisida dan psikologi dengan total potensi bahaya sebanyak 18 potensi pada kegiatan penanaman dan 19 potensi pada kegiatan pemeliharaan. Tingkatan risiko yang ada pada kegiatan rehabilitasi DAS IPPKH PT. Vale Indonesia yang dilaksanakan oleh PT. Berua Jaya Sejahtera Utama berada pada moderate risk dan low risk. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan alat pelindung diri, mengevaluasi lingkungan kerja, memberikan dukungan psikologi serta pengecekan kesehatan pekerja.