ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI TERHADAP KUALITAS IKAN LAYANG (Decapterus macrosoma) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) LONRAE KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN = Analysis of distribution chain on scad fish (Decapterus macrosoma) quality landed at the Fish Landing Base (FLB) Lonrae,Bone Regency, South Sulawesi

Ikan merupakan komoditi yang mudah mengalami penurunan mutu terutama selama distribusi sehingga penting dilakukan sejauh mana perubahan mutu tersebut masih memenuhi standar mutu ikan segar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai distribusi terhadap kualitas ikan layang dari PPI Lonrae hingga ke daerah konsumen dan memperoleh strategi untuk mempertahankan mutu ikan selama pendistribusian menuju daerah konsumen. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai Februari 2022. Metode yang digunakan adalah survei dan observasi. Penentuan sampel ikan dilakukan secara purposive sampling dan sampel responden secara accidental sampling. Analisis data yang digunakan untuk perubahan kualitas ikan ialah deskriptif serta analisis SWOT dan QSPM untuk memperoleh strategi mempertahankan mutu ikan. Hasil penelitian menunjukkan nilai awal pendistribusian di PPI Lonrae yaitu suhu 18,60oC, organoleptik 8, coliform < 3 APM/g, ALT 1 x 103 kol/g , TVB 9,3 mg-N/100g, pH 6,6, angka peroksida 5,06 mEq/kg, dan formalin negatif. Nilai akhir pendistribusian setelah tiba di daerah konsumen yaitu suhu 21,39oC, organoleptik 7,5, coliform < 3 APM/g, ALT 5,69 x 103 kol/g, pH 5,7, TVB 27,75 mg-N/100g, angka peroksida 6,04 mEq/kg, dan formalin negatif. strategi matriks IFAS dan EFAS berada pada nilai 2,95 dan 3,15. Parameter fisika, kimiawi, dan mikrobiologi menunjukkan bahwa ikan layang dari pasca pendaratan hingga sampai ke daerah konsumen mengalami kemunduran mutu di setiap rantai distribusi tetapi Ikan layang yang tiba di konsumen akhir masih layak dan aman untuk dikonsumsi. Strategi untuk mempertahankan mutu ikan yang baik selama pendistribusian yaitu melakukan sosialisasi mengenai cara penanganan ikan yang baik berdasarkan pedoman GHP, menerapkan sistem rantai dingin menggunakan reefer truck untuk pendistribusian dengan jarak yang jauh, dan menggunakan sarana alat penanganan ikan yang higienis dari pemerintah.

Keywords : Daerah konsumen, ikan layang, kualitas, rantai distribusi.