PENGGEMUKAN KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) SISTEM SILVOFISHERY PADA BERBAGAI JENIS VEGETASI MANGROVE DAN IKAN RUCAH = FATTENING OF MANGROVE CRAB (Scylla olivacea) WITH SILVOFISHERY SYSTEMS IN DIFFERENT TYPE MANGROVE VEGETATION AND TRASH FISH

Sukirman. L012191025. “Penggemukan Kepiting Bakau (Scylla olivacea) Sistem Silvofishery Pada Berbagai Jenis Vegetasi Mangrove dan Ikan Rucah” dibimbing oleh Zainuddin sebagai Pembimbing Utama dan Muh. Yusri Karim sebagai Pembimbing Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh vegetasi mangrove dan ikan rucah terhadap kepiting bakau yang dipelihara sistem silvofishery. Penelitian ini menggunakan kurungan bambu yang berdiameter 2 m sebanyak 27 buah. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau (Scylla olivacea) berukuran bobot rata-rata 200±10 g dengan lebar karapas ±10 cm yang ditebar sebanyak 10 ekor/m2. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola factorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah Jenis vegetasi mangrove (A) dan faktor kedua adalah jenis pakan rucah (B). Vegetasi mangrove terdiri dari 3 taraf yaitu A1 = Rhizopora, A2 = Avicennia, A3 = Sonneratia sedangkan faktor jenis ikan rucah terdiri atas 3 taraf yaitu B1 = ikan sapu-sapu, B2 = ikan tembang, B3 = ikan mujair. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga penelitian ini terdiri atas 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan Sintasan terbaik dihasilkan pada vegetasi rhizopora dan ikan mujair yakni 84,44 % dan pertumbuhan mutlak terbaik dihasilkan pada vegetasi rhizopora dan ikan tembang yakni 32,96 g. Hasil pengukuran serasah menunjukkan bahwa terbaik pada Rhizopora dengan nilai berat kering 31,91 %. Hasil pengukuran unsur hara N yang terbaik terlihat pada jenis mangrove avicennia dengan nilai 0,23%, analisis pengukuran unsur hara P yang terlihat pada jenis Mangrove Rhizopora dan Sonneratia dengan nilai 0,17% dan analisis pengukuran unsur hara P yang terbaik terlihat pada jenus Mangrove Rhizopora dengan nilai 0,21%. Hasil analisis ragam terhadap komposisi kimia tubuh menunjukkan bahwa jenis mangrove dan ikan rucah tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kadar protein kasar, lemak kasar, BETN, dan energi kepiting bakau. Nilai rata-rata protein kasar 81-83%, lemak kasar 7-8%, BETN 1-4% dan energi kisaran 4 k.kal/g. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa vegetasi jenis mangrove dan ikan rucah berpengaruh sangat nyata (p<0,01) pada kandungan glikogen kepiting bakau. Nilai rata-rata glikogen yang diperoleh pada penelitian ini yakni berkisar 23,12%-32,34%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan terbaik penggemukan kepiting bakau (S olivacea) sistem Silvofishery pada berbagai jenis vegetasi mangrove dan ikan rucah adalah jenis vegetasi mangrove Rhizopora dan pakan ikan tembang

Key words: ikan rucah, kepiting bakau, mangrove, silvofishery