FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNMET NEED KB PADA WANITA USIA SUBUR DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (ANALISIS DATA SDKI 2017)

Program KB menjadi suatu cara untuk merencanakan jarak atau menjarangkan kehamilan menggunakan alat kontrasepsi untuk menurunkan risiko saat kehamilan, persalinan, maupun mengendalikan pertumbuhan penduduk. Namun, Provinsi NTB menjadi provinsi yang memiliki persentase kejadian unmet need KB dengan urutan ke-6 terbesar di Indonesia yaitu 15,6% dan berada diatas rata-rata nasional yaitu 10,6%.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan, status pekerjaan, umur pertama menikah, jumlah anak hidup, pengetahuan tentang KB, paparan media, dan kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan kejadian unmet need KB pada WUS di Provinsi NTB. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel sebanyak 647 WUS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang KB (p=0,010) dan kunjungan ke fasilitas kesehatan (p=0,014) dengan kejadian unmet need KB pada WUS di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan antara umur (p=0,350), pendidikan (p=0,094), status pekerjaan (p=0,140), umur pertama menikah (p=0,152), jumlah anak hidup (p=1,000), dan paparan media (p=0,648) dengan kejadian unmet need KB pada WUS di Provinsi Nusa Tenggara Barat .
Saran yang dapat diberikan yaitu meningkatkan promosi program KB di internet, sosial media, dan iklan. Selain itu memberikan pengetahuan tentang KB di institusi pendidikan. Konseling tentang KB juga dapat diberikan bagi pasangan yang baru menikah. Membangun akses ke fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat.