Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Wajah dengan Gangguan Penglihatan terhadap Petani di Kelurahan Kaca, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng

Indonesia merupakan negara agraris dan sebagian besar penduduknya bergerak di bidang pertanian. Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Permasalahan yang sangat potensial dalam hal keberhasilan panen adalah hama, pemberantasan hama dilakukan menggunakan pestisida. Data dari International Pesticide Action Network (PAN) memperkirakan antara 1 hingga 41 juta orang terkena dampak pestisida setiap tahunnya. Data (Kementerian Kesehatan RI, 2014) menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan akibat kerja dan low vision berat tertinggi adalah pada petani/nelayan/buruh, yaitu 0,4% kasus kebutaan dan 1,3% kasus low vision berat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada wajah dengan gangguan penglihatan terhadap petani di Kelurahan Kaca, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan teknik analisis jalur (path analysis). Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022. Penarikan sampel secara Simple Random Sampling dengan 85 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dan kartu Snellen Chart. Data dianalisis secara bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dilakukan dengan Path Analysis menggunakan AMOS (Analysis Moment of Structural.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan memiliki hubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada wajah (0,000) <0,05. Pengetahuan memiliki hubungan dengan gangguan penglihatan (0,000)<0,05. Penggunaan alat pelindung diri pada wajahtidak memiliki hubungan dengan gangguan penglihatan (0,252)>0,05.