FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PENGEMUDI BUS DI TERMINAL REGIONAL DAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2022

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan pada bagian punggung bawah yang bersumber dari tulang belakang daerah spinal (punggung bawah), otot, saraf, dan struktur lainnya yang berada di sekitarnya. Pengemudi bus merupakan salah satu kelompok pekerja yang memiliki risiko mengalami kejadian low back pain. Hal ini disebabkan karena aktivitas mengemudi tidak terlepas dari posisi duduk yang statis dan dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan posisi kerja duduk, umur, lama kerja, indeks massa tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian low back pain pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 361 pengemudi di Terminal Regional Daya dengan jumlah sampel 78 pengemudi bus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah proportional random sampling. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara posisi kerja duduk (p=0,000), umur (p=0,005), indeks massa tubuh (p=0,003), masa kerja (p=0,000), kebiasaan merokok (p=0,024), dan kebiasaan olahraga (p=0,011) dengan kejadian low back pain pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan antara lama kerja (p=0,710) dengan kejadian low back pain pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan antara posisi kerja duduk, umur, indeks massa tubuh, lama kerja, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian low back pain. Sedangkan, lama kerja tidak ada hubungan dengan kejadian low back pain pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar.
Disarankan kepada pekerja agar menerapkan posisi kerja duduk yang ergonomis, melakukan peregangan saat sebelum atau setelah bekerja, dan melakukan kegiatan olahraga untuk pencegahan terhadap keluhan low back pain. Diharapkan juga kepada semua perusahaan otobus untuk dapat memberikan pendidikan atau pelatihan kepada pekerja mengenai posisi kerja yang ergonomis.