IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK PADA IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus canaliculatus) DI EKOSISTEM LAMUN TELUK LANTANGPEO KEPULAUAN TANAKEKE KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN = IDENTIFICATION OF MICROPLASTICS IN BARONANG LINGKIS FISH (Siganus canaliculatus) IN THE SEAGRASSS ECOSYSTEM OF LANTANGPEO BAY, TANAKEKE ISLANDS, TAKALAR REGENCY, SOUTH SULAWESI

Mikroplastik adalah sebuah partikel plastik yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm. Dampak adanya mikroplastik tersebut dapat merusak lingkungan yang ada di sekitar, seperti biota laut. Semakin kecil partikel mikroplastik, semakin besar pula kemungkinan partikel mikroplastik tersebut dicerna oleh organisme perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi mikroplastik (jumlah, bentuk, ukuran dan warna) yang terakumulasi di saluran cerna ikan baronang lingkis pada ekosistem lamun serta mengidentifikasi mikroplastik pada lamun dan air serta melihat keterkaitan antara mikroplastik yang ditemukan dengan hepatosomatic index (HSI) ikan baronang lingkis yang berasal dari perairan Teluk Lantangpeo, Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2022. Pengambilan sampel ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus), sampel air dan lamun dilakukan di perairan Teluk Lantangpeo, Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Pengamatan mikroplastik pada saluran cerna ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus), air laut dan lamun serta proses penyaringan sampel air dan pengovenan sampel lamun bertempat di Laboratorium Ekotoksikologi Laut, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar. Hasil penelitian menunjukan terdapat kontaminasi pada ke tiga jenis sampel (ikan, air dan lamun). Jumlah mikroplastik dari masing-masing sampel yaitu ditemukan sebanyak 313 partikel pada sampel ikan dengan rata-rata kelimpahan 6,26 ± 2,68 item/individu, pada sampel air ditemukan 388 partikel dengan rata-rata kelimpahan 32,33 ± 14,12 item/m3 dan pada sampel lamun ditemukan sebanyak 96 partikel dengan rata-rata kelimpahan yaitu 8 ± 3,69 item/helai. Kesamaan dari ketiga jenis sampel (ikan, air dan lamun) yaitu berdasarkan bentuk dimana dari ketiga jenis sampel bentuk mikroplastik yang mendominasi adalah bentuk helai, sedangkan dari kategori warna didominasi oleh warna biru. Berdasarkan kategori ukuran pada sampel ikan dan air ukuran yang mendominasi yaitu <1 mm sedangkan pada sampel lamun yang mendominasi ukuran 1,01-2 mm. Hasil analisis hubungan rata-rata panjang dan berat ikan dengan rata-rata kelimpahan mikroplastik menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara panjang (R2 = 0,253; P = 0,3877) dan berat (R2 = 0,6882; P= 0,0822) ikan dengan kelimpahan mikroplastik yang teringesti. Terdapat hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kelimpahan mikroplastik yang teringesti dengan hepatosomatic index (HSI) ikan (R2 = 0,1545; P = 0,5128).

Keywords : Kelimpahan mikroplastik, ikan baronang lingkis, air, lamun, HSI