FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI BERLEBIH PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD ADVENT MAKASSAR TAHUN 2022

Anak-anak yang kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas telah menimbulkan krisis kesehatan masyarakat. Kejadian ini merupakan suatu kejadian gizi berlebih. Prevalensi obesitas pada anak dan remaja di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, antara tahun 1980 sampai 2012 angka kejadian obesitas pada anak telah meningkat sebanyak lebih dari dua kali lipat dan pada remaja empat kali lipat. Kasus obesitas akan terus mengalami peningkatan dan diperkirakan sekitar 1,12 miliar orang di dunia akan mengalami obesitas pada tahun 2030. Yang mengkhawatirkan, peningkatan obesitas pada masa kanak-kanak melebihi peningkatan obesitas orang dewasa di banyak negara.
Gizi berlebih merupakan masalah yang terang-terangan terlihat di masyarakat namun cenderung terlupakan dan paling diabaikan (neglected). Faktanya, obesitas di kalangan anak-anak, remaja dan dewasa telah muncul sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius di abad ke-21, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global dan merupakan masalah kesehatan yang harus segera ditangani karena begitu banyak dampak yang akan dialami seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan banyak penyakit tidak menular lainnya. Gizi berlebih juga mempengaruhi proses tumbuh kembang anak terutama dalam perkembangan mental yang akan mempengaruhi kehidupan sosialisasi. Cara untuk mencegah terjadinya gizi berlebih pada anak adalah dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian gizi berlebih pada anak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko dengan faktor efek yaitu kejadian gizi berlebih pada anak usia sekolah dasar di SD Advent Makassar.
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain studi cross sectional. Besar sampel sebanyak 86 sampel tetapi oleh karena ada beberapa responden yang tidak memenuhi kriteria seperti keterbelakangan mental dan tidak hadir pada saat hari pengumpulan data, maka sampel yang tersisa berjumlah 78 orang. Penelitian berlangsung pada tanggal 13 Januari - 21 Januari 2022 di SD Advent Makassar. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner fisik yang dibagikan secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menggunakan uji chi-square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ayah (p=0,208), tingkat pendidikan ibu (p=0,742), kuantitas tidur (p=0,475), konsumsi junk food (p=0,212), aktivitas fisik (p=0,703) dan pengetahuan gizi (p=0,429) dengan kejadian gizi berlebih.
Kesimpulan dari penelitian bahwa tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, kuantitas tidur, konsumsi junk food, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi tidak memiliki hubungan dengan kejadian gizi berlebih pada siswa SD Advent Makassar.