Gambaran Gaya Hidup Penderita Hipertensi Pada Tenaga Kependidikan Rektorat Universitas Hasanuddin = Description of the Lifestyle of Hypertension Sufferers in Hasanuddin University Rector Education Personnel

Salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh tenaga kependidikan adalah hipertensi. Hipertensi adalah suatu kejadian ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan (Hastuti, 2020). Salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular ialah hipertensi. Pada tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat hipertensi, gaya hidup yang meliputi pola makan, kebiasaan meminum kopi, kebiasaan merokok dan akses makanan pada tenaga kependidikan Rektorat Universitas Hasanuddin.
Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Populasi penelitian ini didapatkan dengan melakukan skrining pengukuran tekanan darah terlebih dahulu menggunakan tensimeter manual aneroid yang dilakukan oleh tenaga terlatih yaitu perawat. Populasi dan sampel pada penelitian ini sebanyak 63 orang. Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah dilanjutkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat untuk melihat karakteristik dan distribusi frekuensi setiap variabel pada tenaga kependidikan Rektorat Universitas Hasanuddin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 63 responden 71,4% mengalami hipertensi tingkat 1 dan 28,6% mengalami hipertensi 2. Dilihat dari pola makan responden yang memiliki pola makan yang baik 68,3% dan yang memiliki pola makan yang tidak baik sebanyak 31,7%. Selanjutnya dilihat dari kebiasaan meminum kopi responden yang meminum kopi sebanyak 57,1% dan responden yang tidak meminum kopi sebanyak 42,9%. Sementara untuk kebiasaan merokok responden merokok 25,4% dan yang tidak merokok sebanyak 72,2%. Berdasarkan akses makanan dimana akses makanan disini terbagi menjadi 2 yaitu akses makanan rumah dan akses makanan dari luar rumah menunjukkan bahwa akses makanan rumah ≤ 3 kali dalam seminggu sebanyak 23,8% dan ≥ 3 kali seminggu sebanyak 76,2% sedangkan akses dari luar rumah ≤ 3 kali seminggu sebanyak 42,9% dan ≥ 3 kali seminggu 57,1%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami hipertensi tingkat 1, memiliki kebiasaan makan tergolong baik, tidak memiliki kebiasaan merokok dan lebih dari setengah memiliki kebiasaan minum kopi. Sebagian besar responden memperoleh makanan dan sebagian besar ≥ 3 kali dalam dari makanan rumah maupun di luar rumah.Apabila dilihat dari perbandingan 63 responden dengan 229 orang yang telah dilakukan pengukuran tekanan darah maka persentase hipertensi pada tenaga kependidikan Rektorat Universitas Hasanuddin sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yaitu 27,5%. Maka perlu adanya edukasi yang diberikan berupa hal-hal yang dapat dihindari dan dapat dilakukan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Keywords : Hipertensi, Tenaga Kependidikan, Pola Makan, Merokok, Minum Kopi, Akses Makanan.