Seldiani, Angelia (2022) Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Long Loreh Provinsi Kalimantan Utara = The Relationship between the Pattern of Complementary Feeding and the Incidence of Stunting in Children aged 6-24 Months in the Working Area of the Long Loreh Village Health Center, North Kalimantan Province. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K021171702_skripsi_07-11-2022 cover1.png
Download (113kB) | Preview
K021171702_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
K021171702_skripsi_07-11-2022 dp.pdf
Download (1MB)
K021171702_skripsi_07-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 February 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Masalah gizi rentan terjadi pada anak berusia dibawah dua tahun yang diantaranya adalah stunting. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang rendah. Beberapa penyebab stunting yaitu pemberian MP ASI dan usia pertama pemberian MP-ASI yang tidak sesuai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Long Loreh Provinsi Kalimantan Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 82 baduta. Pengumpulan data menggunakan pengukuran antropometri menggunakan length board atau infantometer, kuesioner identitas, kuesioner waktu pemberian MP-ASI pertama kali dan kuesioner frekuensi pemberian MP-ASI pada baduta kemudian kuesioner Dietary Diversity Score WHO revisi 2017 digunakan untuk menilai keragaman pangan baduta yang diisi sendiri oleh responden. Analisis penelitian ini meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji fisher’s exact menggunakan bantuan program SPSS. Hasil: Dari hasil karateristik lebih banyak baduta berusia 12-18 bulan (39,0%), jenis kelamin lebih banyak pada laki-laki (51,2%), lebih banyak baduta lahir anak pertama (40,2%), sebagian besar baduta memiliki BB dan PB lahir normal atau 93,9% dan 76,8%, mayoritas baduta lahir normal (84,1%) lebih banyak badut sudah IMD (84,1%) lebih banyak sudah ASI Eksklusif (51,2%). Penelitian menunjukkan terdapat hubungan waktu pertama pemberian MP-ASI ((p=0,042<0,05) dan keberagaman pangan MP-ASI ((p=0,001<0,05) dengan kejadian stunting. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p=0,077>0,05) pada baduta usia 6-24 bulan di puskesmas Long Loreh. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara waktu pemberian MP-ASI dan keberagaman MP-ASI dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan di Puskesmas Long Loreh dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan. Sehingga diharapkan adanya edukasi tentang praktik pemberian MP-ASI yang tepat termasuk waktu, frekuensi dan keberagaman pangan MP-ASI yang tepat.
Kata Kunci: Stunting, waktu pertama MP-ASI, frekuensi MP-ASI, keberagaman MP-ASI, 6-24 bulan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stunting, time, frequency, diversity, MP-ASI |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Ilmu Gizi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 14 Feb 2023 07:19 |
Last Modified: | 14 Feb 2023 07:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24978 |