PENGEMBANGAN ALGORITMA TRIASE BERBASIS TELENURSING DALAM KONTEKS PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA DI INDONESIA

ABSTRAK
LYA FITRIYANI. Pengembangan AlgoritmaTriase Berbasis Telenursing Dalam Konteks Praktik Mandiri Perawatan Luka di Indonesia (dibimbing oleh Saldy Yusuf dan Kusrini S. Kadar)

Perawatan luka adalah aspek penting yang harus terus dilakukan selama Covid-19. Solusi yang bisa dilakukan adalah triase. Triase dalam perawatan luka bertujuan menentukan tingkat kedaruratan luka sebagai langkah awal pengambilan keputusan klinis.Akan tetapi belum ada sistem triase online khusus perawatan luka dalam menghadapi pandemi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan triase online perawatan luka selama masa pandemi Covid-19 di Klinik perawatan luka di Indonesia. Metode penelitian ini melewati tiga fase, yaitu: (1) Riset fase pertama: proses membangun konsep teori melewati dua bagian yaitu literatur review dan wawancara dengan expert dilaksanakan pada 31 Mei hingga 20 September 2022 (2) Riset fase kedua: pengembangan instrumen awal kemudian dievaluasi oleh ahli perawat luka dengan delphi studi dilaksanakan pada 21 Oktober hingga 9 November 2022 yang dikuti oleh 12 orang expert perawatan luka dan diuji validitas dengan nilai CVI≥78 (3) Riset fase ketiga: pilot studi dilaksanakan pada 15-18 November 2022 yang diikuti oleh 75 orang responden dengan nilai standar CVI≥90. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Riset fase satu: terdapat delapan tema dan 61 subtema pada hasil penelitian riset fase satu. Tema tersebut yaitu data demografi, keluhan,riwayat keluhan, karakteristik luka,pemeriksaan penunjang,status infeksi, komplikasi luka, dan Support system. (2) Riset fase dua: pada delphi studi putaran pertama, subtema foto wajah pasien memiliki nilai CVI 66% sehingga diekslusi dan delphi putaran kedua menghasilkan subtema swab nasofaring memiliki nilai CVI 77% sehingga diekslusi. (3) Pada riset fase ketiga, subtemajenis kelamin, berat badan, tinggi badan,indeks massa tubuh (IMT),riwayat perjalanan, riwayat kontak,CT-Scan Thorax dantindakan diluar kompetensi memiliki nilai CVI≤90%.
Kesimpulan: Walaupun secara umum beberapa subtema penelitian telah diterapkan oleh praktisi perawatan luka namun belum ada yang menspesifikan pada proses triase. Oleh karena itu diharapkan konsep triase dalam praktik perawatan luka ini bisa menjadi acuan bagi praktisi perawat luka di Klinik dalam pengambilan keputusan.