Iskandar, Dr. Darariany (2023) FAKTOR RISIKO TUBERKULOSIS LATEN PADA TENAGA KESEHATAN RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C101216107_tesis_21-10-2022 cover1.png
Download (105kB) | Preview
C101216107_tesis_21-10-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C101216107_tesis_21-10-2022 dp.pdf
Download (323kB)
C101216107_tesis_21-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang terjadi secara general di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) bahkan menyatakan bahwa tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang merupakan penyebab utama memburuknya kesehatan dan bahkan menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pelonjakan insiden TB secara global terlihat pada tahun 2017 setelah cukup stagnan di tahun 2016 dengan angka kejadian 6,4 juta kejadian. Infeksi TB laten di antara petugas kesehatan berisiko lebih tinggi terinfeksi TB karena pajanan pada pasien TB yang terdiagnosis dan tidak terdiagnosis. Risiko ini secara proporsional lebih mengkhawatirkan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena peningkatan paparan dan kurangnya tindakan pencegahan, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai faktor risiko TB laten pada tenaga kerja RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, RSUD Labuang Baji, dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.
Metode: Penelitian jenis analitik observasional dengan metode cross-sectional (potong lintang) untuk mengetahui faktor risiko infeksi TB laten pada tenaga kesehatan yang bekerja di RS Wahidin Sudirohusodo, RS Labuang Baji, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar, dilakukan pada bulan Juni – Desember 2021.
Hasil: TB laten didapatkan paling banyak perempuan, perempuan lebih, usia <35 tahun, IMT normal, Tidak ada komorbid, Tidak merokok, dan Tidak memiliki riwayat keluarga TB dan pada pekerjaan yang paling banyak menderita TB laten adalah Tenaga kesehatan terutama perawat pada tempat kerja risiko tinggi terutama rawat inap, dan lama kerja >2 tahun. Hal yang serupa pada penelitian tinjauan sistematik oleh Prihatiningsih, dkk menyimpulkan bahwa penderita TB laten di petugas kesehatan mayoritas berusia < 30 tahun, bekerja >5 tahun, dan bekerja di tempat paparan risiko tinggi TB, namun penelitian tersebut didominasi dokter lebih banyak. Pada penelitian oleh Wardani, dkk mendapatkan TB laten positif pada tempat kerja berisiko tinggi lebih banyak sebesar 77,2%, perawat sebesar 67,1%, perawatan non-TB sebanyak 39,2%, IMT normal sebanyak 69,6%, usia <40 tahun sebesar 51,9% dan riwayat tidak merokok sebanyak75,9%
Kesimpulan: Pada penelitian yang dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Balai Paru Makassar didapatkan 80 sampel, dengan positif TB laten berdasarkan tes IGRA sebesar 17,5%. Tidak ada hubungan signifikan faktor risiko dengan kejadian TB laten. Pada TB laten positif didapatkan perempuan lebih banyak menderita TB laten sebesar 78,6% dan kelompok usia terbanyak adalah <35 tahun sebesar 83,3%. Pada IMT yang terbanyak adalah IMT normal sebesar 75%, , Tidak ada komorbid sebesar 92,9% Tidak merokok 92,9%, dan Tidak memiliki riwayat keluarga TB sebesar 85,8%. Pada pekerjaan yang paling banyak menderita TB laten adalah Tenaga kesehatan 78,6%, pada tempat kerja risiko tinggi sebesar 92,9% dan lama kerja >2 tahun sebesar 71,4%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 31 Jan 2023 03:26 |
Last Modified: | 31 Jan 2023 03:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24668 |