STUDI EKSPRENSIAL USAHA BENIH PADI BERBASIS NON HIBRIDA KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG (STUDI KASUS USAHA DAGANG PENANGKARAN BENIH PADI) = EXPRENSIAL STUDY OF NON-HYBRID BASED RICE SEED BUSINESS IN SIDENRENG RAPPANG REGENCY (CASE STUDY OF RICE SEED CAPTURE TRADE BUSINESS)

Latar belakang Indonesia sebagai negara agraris dengan komoditas prima nya yaitu padi mengafirmasi tidak mutlak mutu padi sesuai dengan standar nasional. Beberapa petani yang berada diwilayah Sulawesi Selatan tidak memahami standar mutu beras yang merupakan turunan dari benih sebar. Sehingga peran dari usaha benih padi non hibrida dibutuhkan sebagai medium yang memuat ketersediaan produk untuk petani dalam menjaga standar mutu produksi beras. Hadirnya studi eksprensial sebagai model belajar yang mengukur kinerja perusahaan dengan parameter penentuan, struktur agrosistem dan dinamika agrosistem kasus, permasalahan agrosistem kasus, dan merumuskan strategi pengembangan agrosistem kasus, dengan arah stabilitas yang berujung pada perputaran modal yang saling mengutungkan. Tujuan penelitian ini untuk melihat masalah dari aspek umum, produksi, pemasaran, dan kelembagaan yang kemudian diklasifikasikan rentetan masalah, mulai dari akar masalah, masalah utama dan masalah umum. Fase terakhir ditentukan tindakan terhadap masalah yang hadir untuk memacu strategi pengembangan agrosistem kasus. Data yang dikumpulkan dengan cara melalui pengalaman kerja. Hasil penelitian menunjukan, aspek umum dari perusahaan membutuhkan penambahan kapasitas prasarana produksi yaitu pengadaan gedung baru untuk tempat penyimpanan produk. Pada aspek pemasaran memiliki indikasi rasio keuangan yang baik dengan presentase yang terdiri rasio likuiditas dengan nilai rasio lancar 657,45, rasio cepat 341,38, cash ratio 454,11, net working capital 68,84. Rasio Aktivitas dengan nilai rasio perputaran total aktiva 64,33, fixed asset turnover 10,23. Rasio profitabilitas dengan nilai marjin laba bersih 2,99, return on assets 1,93, return on equity 2,19. Rasio Solvabilitas dengan nilai rasio hutang terhadap aktiva 12,35, rasio hutang terhadap ekuitas 13,88.

Keywords : Strategi, Pengembangan, APPAS