Wiradirnata, Ronald Ariyanto (2023) HUBUNGAN ANTARA SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT (SOFA) SCORE DENGAN GANGGUAN FAAL HEMOSTASIS PADA PASIEN SEPSIS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C015172004_tesis_21-10-2022 cover1.png
Download (153kB) | Preview
C015172004_tesis_21-10-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C015172004_tesis_21-10-2022 dp.pdf
Download (127kB)
C015172004_tesis_21-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Setiap 3-4 detik, seseorang di dunia meninggal akibat sepsis. Stratifikasi dini prognosis pada sepsis dapat dilakukan melalui skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA). Pasien dengan sepsis dilaporkan memiliki gangguan koagulasi di antaranya kadar trombosit rendah, pemanjangan prothrombin time (PT), pemanjangan activated partial thromboplastin time (APTT), peningkatan fibrinogen, dan peningkatan d-dimer. Banyak faktor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya gangguan faal hemostasis pada pasien sepsis mekanisme terjadinya belum sepenuhnya dipahami. Namun, sampai saat ini belum diketahui apakah semakin tinggi skor SOFA berkorelasi dengan beratnya gangguan faal hemostasis pada pasien sepsis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skor SOFA dengan beratnya gangguan faal hemostasis pada pasien sepsis.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang dengan total subjek 61 pasien (35 laki- laki [57,4%]; median usia 54 (20-80) tahun. Semua pasien dilakukan perhitungan skor SOFA dan pemeriksaan laboratorium faal hemostasis darah, fibrinogen, dan d-dimer. Analisis statistik dilakukan untuk menilai korelasi skor SOFA dan faktor-faktor hemostasis darah.
Hasil: Median skor SOFA pada penelitian ini adalah 7 (dengan kisaran 2-19). Median skor SOFA dan kadar trombosit dalam darah secara signifikan berkorelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah. Median skor SOFA dan nilai APTT dalam darah secara signifikan berkorelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Median skor SOFA tidak berkorelasi secara signifikan dengan nilai PT, kadar fibrinogen, dan kadar d-dimer pada penelitian ini. Nilai potong skor SOFA sama atau lebih dari 6,5 mampu membedakan pasien sepsis dengan dan tanpa trombositopenia atau pemanjangan APTT dengan sensitivitas 63,6%-spesifisitas 56,4% dan sensitivitas 59,4%-spesifisitas 58,6% berturut-turut.
Kesimpulan: Pada pasien sepsis, nilai skor SOFA yang semakin tinggi berkorelasi dengan kadar trombosit yang semakin rendah dan pemanjangan nilai APTT, tetapi tidak berkorelasi dengan nilai PT, kadar fibrinogen, dan d-dimer.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 01:05 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 01:05 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24464 |