ANALISIS VIKTIMOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus Kota Makassar Tahun 2016-2018)

AHMAD HAMZAH (B111 15 056) “Analisis Viktimologis Terhadap Tindak Pidana Pencurian yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Kota Makassar Tahun 2016-2018)” dibawah bimbingan Bapak Muhadar selaku pembimbing I dan Ibu Audyna Mayasari Muin selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan korban dalam tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kota Makassar dan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kota Makassar.
Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar dengan memilih intansi dan pihak yang terkait dengan skripsi ini yaitu Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Kepolisian Resort Kota Makassar dan Kepolisian Sektor Tamalanrea serta kepada pihak korban. Metode
pmeennegliutimanp uylkaanng sdeijguumnlaakha nd aatad aldaahr i pbeenreblaitgiaani lkiteeprautsutra kyaaanng yaaditau hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas serta penelitian lapangan melalui wawancara langsung dan terbuka mengenai permasalahan yang akan dibahas untuk memperoleh data yang dianalisis dengan metode kualitatif untuk menghasilkan kesimpulan kemudian disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Peranan korban dalam tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, yaitu: a. Kelalaian, dalam hal ini korban karena tingkah laku atau kekurang hati-hatiannya menyebabkan seorang anak melakukan tindak pidana pencurian. b. Tingkat kepercayaan terhadap anak berupa pola piker bahwa anak sangat kecil kemungkinannya untuk melakukan tindak pidana. c. Jenis kelamin dari korban karena anak yang melakukan tindak pidana akan sangat memperhatikan siapa yang akan menjadi korbannya dan hal ini menyebabkan kebanyakan korban tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak adalah perempuan. (2). Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Kota Makassar yaitu: a. Upaya pre-emtif berupa penyuluhan yang bekerjasama dengan pihak Departemen Sosial dan Babinsa setempat dan yang menjadi yang menjadi sasaran dari penyuluhan
ini adalah pihak orang tua dan anak itu sendiri. b. Upaya preventif dengan cara Patroli rutin dan penempatan personil polisi di zonazona yang dianggap rawan untuk terjadi tindak pidana. c. Upaya represif berupa penindaklanjutan laporan namun tetap
mengupayakan adanya penyelesaian lewat jalur diversi, penjatuhan pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian umumnya berupa pidana tindakan.
Kata Kunci : Viktimologi, Pencurian, Anak