Muslimin, St. Khadijah (2022) Penyebaran Islam di Tellu Limpoe 1604-1607 = The Spread of Islam In Tellu Limpoe 1604-1607. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
F061171506_skripsi_27-06-2022 cover1.png
Download (154kB) | Preview
F061171506_skripsi_27-06-2022 1-2.pdf
Download (541kB)
F061171506_skripsi_27-06-2022 dp.pdf
Download (699kB)
F061171506_skripsi_27-06-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
St Khadijah Muslimin, “Penyebaran Islam Di Tellu Limpoe 1604-1607”, dibimbing oleh Dr.H.Muh. Bahar Akkase Teng.Lc.P., M.Hum dan Nasihin, S.S.,M.A.
Penelitian skripsi ini mengenai penyebaran Islam di Tellu Limpe. Pembahasan berdasar pada rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana proses penyebaran Islam di Tellu Limpoe? 2. Pendekatan apa yang dilakukan dalam proses penyebaran Islam di Tellu Limpoe? Tujuan penelitian ini, ada dua hal yaitu: Pertama, untuk mengetahui proses penyebaran Islam di Tellu Limpoe. Kedua, untuk mengetahui pendekatan apa saka yang dilakukan dalam proses penyebaran Islam di Tellu Limpoe.Penelitian tentang penyebaran Islam di Tellu Limpoe, ditempuh melalui langkah-langkah penelitian sejarah, yaitu heuristik, verifikasi data, analisis data, dan intrepretasi-historiografi. Kategori sumber data ada dua, yaitu: sumber primer dan sumber sekunder. Pendekatan sosiologis dan antropologis digunakan sebagai alat analisis. Data-data yang terkumpul diklasifikasi, direduksi, dirangkum, dan disusun sistematis agar didapatkan gambaran utuh konstruksi teoritis, sebagai dasar rujukan interpretasi, justifikasi, dan generalisasi.
Berdasar hasil penelitian ditemukan bahwa kedatangan dan penerimaan Islam berlangsung dari tahun 1604 sampai 1607. Islam menjadi agama resmi kerajaan, antara tahun 1607 sampai 1613. Dari letak geografis, kedatangan dan penerimaan Islam dari tiga arah, yaitu: Dari Timur dibawa oleh Dato’ ri Tiro, dari Barat dibawa oleh Dato’ ri Bandang dan To Maeppe Daeng Situncu, dan dari Utara dibawa oleh Laming. Strategi islamisasi bersifat educatif persuasif dengan pendekatan tasawuf dan syariat. Islam mudah diterima, menyebar, dan berkembang di Tellu Limpoe, ada dua, yaitu: Pertama, sebab langsung. Islam memiliki banyak nilai yang sama dengan nilai-nilai kepercayaan masyarakat pra Islam dan penerapan strategi dakwah yang tepat oleh ulama, serta keberadaan penguasa yang menjadi muballig. Kedua, sebab tidak langsung. Kondisi kondusif sosial politik antar kerajaan dan dukungan para raja/penguasa menguatkan progresifitas islamisasi di Tellu Limpoe. Kontekstualisasi ‘ibrah rekonstruksi sejarah islamisasi di Tellu Limpoe untuk kekinian adalah urgensi menemukan local wisdom (kearifan lokal), yang dapat dikompilasi dengan nilai-nilai ajaran Islam. Kompilasi itu, dapat menjadi formulasi umat Islam dalam memberikan kontribusi solutif terhadap berbagai masalah dalam kehidupan sosial. Selain itu, seorang Muslim harus memiliki dua kesalehan, yaitu: kesalehan individu dan kesalehan sosial. Dua kesalehan itu bermakna bahwa seorang Muslim harus memiliki kepedulian sosial sebagaimana ia peduli pada dirinya.
Keywords : Tellu Limpoe, Islam, Datuk ri Tiro
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tellu Limpoe, Islam, Datuk ri Tiro |
Subjects: | P Language and Literature > PC Romance languages |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 31 Jan 2023 03:08 |
Last Modified: | 31 Jan 2023 03:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24351 |