PERUBAHAN SIFAT FISIK DAN MEKANIS KAYU JABON (ANTHOCEPHALUS CADAMBA) HASIL PROSES DENSIFIKAS PADA POLA PENGGERGAJIAN YANG BERBEDA

Laju deforestasi mengakibatkan ketersediaan kayu semakin berkurang. Sementara itu, jenis kayu yang cepat tumbuh memiliki kekuatan dan keawetan yang rendah. Sehingga, diperlukan peningkatan kekuatan dan keawetan kayu. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kayu dengan cara densifikasi/pemadatan. Densifikasi kayu merupakan teknik pengempaan kayu utuh (solid) yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanis. Salah satu sifat kayu yakni anisotropik yaitu perbedaan perilaku (tanggapan dan beban) pada ketiga arah pengamatan kayu. Penyusutan anisotropik kayu memiliki hubungan dengan kondisi fisik kayu, arah radial dan tangensial pada proses pengeringan terjadi penyusutan arah yang berbeda antara radial dan tangensial. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perub ahan kerapatan, compression set, MOE dan MOR kayu Jabon hasil proses densifikasi papan radial dan papan tangensial. Metode densifikasi yang digunakan adalah perlakuan awal dengan perendaman campuran larutan CH₃COOH dan H2O2 pada konsentrasi 20% dengan tekanan 21 kg/cm² pada suhu 150°C selama 15 menit. Hasil yang didapatkan peningkatan kerapatan kayu hasil proses densifikasi pada bidang tangensial sebesar 0,48 - 0,55 g/cm3 sedangkan pada papan radial menunjukkan kerapatan antara 0,48 – 0,57 g/cm3. Peningkatan Compression set akibat proses densifikasi lebih besar pada bidang radial dibandingkan bidang tangensial. Nilai MOE pada bidang tangensial lebih besar dibandingkan bidang radial. Nilai MOR pada pada bidang tangensial lebih besar dibandingkan dengan bidang radial.