MODEL PASAR INKLUSIF DALAM PENGEMBANGAN KAKAO BERKELANJUTAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menggambarkan dinamika kelembagaan petani; 2) menganalisis dampak sosial, ekonomi dan gender pada sektor produksi dalam pelaksanaan pasar inklusif kakao; 3) menganalisis dampak inklusifitas lingkungan: Kakao Berkelanjutan Vs Deforestasi; 4) menganalisis dampak inklusifitas sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap peningkatan produksi dan pengurangan kemiskinan petani.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar pada Bulan September 2021–Februari 2022 di Koperasi Mitra Agribisnis Mandiri sebanyak 250 petani (18%) menggunakan teknik multi stage sampling. Data dianalisis dengan pendekatan kualitatif FGD, data skoring, dan data kuantitatif menggunakan analisis regresi linear berganda, mengukur laju, dan luas deforestasi serta menggunakan path analisis.
Hasil penelitian adalah 1) dinamika pasar kakao sangat memengaruhi kelembagaan petani dalam kurun waktu 2009–2022. Keberadaan lembaga ini mengalami perubahan signifikan dalam kinerja usaha petani kakao. Terjadi perubahan besar pada petani kakao dari memproduksi kakao tanpa fermentasi menjadi kakao fermentasi dan bersertifikat, meningkatkan pendapatan petani dengan mengintegrasikan kakao-kambing, memproduksi pupuk organik dan pestisida dari urin kambing dan koperasi petani menyediakan simpan pinjam bagi petani, 2) dengan melakukan model pasar inklusif, terjadi inklusifitas secara ekonomi dan sosial bagi petani. Pendapatan petani meningkat karena terhubung langsung dengan pasar kakao potensial yang difasilitasi oleh mitra, terbukti tingkat ketimpangan distribusi pendapatan berdasarkan koefisien Gini adalah 0,10 termasuk kategori rendah. Status sosial rumah tangga petani tergolong tidak miskin karena pengeluaran rumah tangga di atas garis kemiskinan yang ditetapkan pemerintah dan didukung kondisi aksesibilitas infrastruktur yang memadai terutama dalam pendidikan, kesehatan, kondisi jalan, dan sumber penerangan, 3) pengembangan kakao di Polewali Mandar meskipun merambah ke kawasan hutan, tetapi tidak merusak hutan melainkan terjadi konservasi alam yang secara alami dapat meningkatkan produktifitas lahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Olehnya itu, pasar inklusif ini sangat penting dilakukan dalam pengembangan kakao secara berkelanjutan.