Pola Komunikasi Komunitas Sokola Kaki Langit dalam Upaya Mencerdaskan Anak Sekolah Pelosok Pegunungan di Maroanging Kabupaten Barru = The Communication Pattern of the Sokola Kaki Langit Community in an Effort to Educate School Children in Remote Mountains in Maroanging, Barru Regency

HAERUNNISA. Pola Komunikasi Komunitas Sokola Kaki Langit dalam Upaya Mencerdaskan Anak Sekolah Pelosok Pegunungan di Maroanging Kabupaten Barru. (Dibimbing oleh H. Muhammad Farid dan Hasrullah)

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pola komunikasi pada komunitas Sokola Kaki Langit dalam upaya mencerdaskan anak sekolah pelosok pegunungan di Maroanging kabupaten Barru; (2) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat komunitas Sokola Kaki Langit dalam upaya mencerdaskan anak sekolah pelosok pegunungan di Maroanging kabupaten Barru. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar selama dua bulan sejak Februari hingga April 2022, dengan penentuan informan secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif yang memberikan gambaran dalam kaitannya dengan penelitian berdasarkan objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara, observasi, studi pustaka dan internet.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) Pola komunikasi komunitas Sokola kaki langit dalam upaya mencerdaskan anak sekolah pelosok pegunungan di Maroanging kabupaten Barru, merujuk pada dua pola jaringan komunikasi yaitu: Pola komunikasi Roda, dilihat dari adanya pemimpin yang jelas untuk memberikan instruksi, perintah, dan memiliki wewenang dan menentukan semua keputusan yang ada. Selain itu terjadi pola semua saluran, pola komunikasi yang menjamin terjadinya komunikasi di antara setiap anggota kelompok. Dalam komunitas SKL, pola semua saluran atau bintang dapat terlihat dari komunikasi yang terjadi tidak membutuhkan perantara jika ingin menyampaikan pesan. (2) Faktor pendukung pola komunikasi organisasi adalah hubungan personal, media komunikasi, dan metode yang digunakan. Faktor penghambat pola komunikasi terdiri dari faktor internal yaitu hirarki dalam organisasi, kurang optimalnya kinerja pengurus, dan media komunikasi, dan Faktor eksternal yaitu permasalahan bahasa, sosial dan budaya pada lokasi binaan tentu mempengaruhi SKL dalam menjalankan fungsinya. Selain itu dipengaruhi oleh kondisi siswa yang mudah bosan belajar, lingkungan sekolah, tenaga pengajar dan sarana prasarana yang masih kurang terfasilitasi.

Keywords : Pola Komunikasi Komunitas, Komunikasi Kelompok