PENGARUH METODE SWIM UP DENGAN LAMA SENTRIFUGASI DAN INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA SAPI BALI (BOS SONDAICUS)

Nurul Awalia Putri. I011 18 1028 Pegaruh Metode Swim Up Lama Sentrifugasi dan Inkubasi Yang Berbeda Terhadap Viabilitas dan Abnormalitas Spermatozoa Sapi (Bos Sondaicus). Dibimbing oleh Muhammad Yusuf sebagai pembimbing utama dan Muhammad Hatta sebagai pembimbing anggota.
Swim up merupakan salah satu metode persiapan spermatozoa dalam fertilisasi in vitro yang menyeleksi spermatozoa. Teknik pemisahan spermatozoa (swim up) menggunakan medium BO (Brackett and Oliphant) dan Talp (Tyroide Albumin Lactate Pyruvate) untuk mendapatkan semen yang berkualitas baik agar meningkatkan kelahiran pedet yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen yang optimal dengan uji viabilitas dan abnormalitas dengan menggunakan metode swim up dan mengetahui lama waktu sentrifugasi dan inkubasi yang tepat dengan menggunakan medium BO dan TALP. Penelitian ini menggunakan sembilan perlakuan dengan dua faktor yaitu lama sentrifugasi dan faktor lama inkubasi dengan tiga kali ulangan yaitu P1K1 = Sentrifugasi 5 dan inkubasi 30 menit; P1K2= Setrifugasi 5 menit dan inkubasi 45 menit; P1K3 = Sentrifugasi 5 menit dan inkubasi 60 menit; P2K1= Setrifugasi 10 dan inkubasi 30 menit; P2K2= Sentrifugasi 10 menit dan inkubasi 45 menit; P2K3 = Sentrifugasi 10 menit dan inkubasi 60 menit; P3K1 = Sentrifugasi 15 menit dan inkubasi 30 menit P3K2 = Sentrifugasi 15 menit dan inkubasi 45 menit menit; P3K3 = Sentrifugasi 15 menit dan inkubasi 60 menit. Parameter yang diamati adalah kualitas spermatozoa yang terdiri dari viabilitas dan abnormalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas pada perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata sedangkan abnormalitas pada perlakuan sentrifugasi dan inkubasi yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Viabilitas spermatozoa dengan menggunakan medium BO dengan beberapa perlakuan yaitu dengan hasil P1K1 84.66±1.15%, P1K2 89.83±1.04%, P1K3 78.50±4.82%, P2K1 88.50±6.53%, P2K2 90.00±3,00%, P2K3 86.00±3.96%, P3K1 81.00±1.73%, P3K2 87.16±1.52%, P3K3 77.00±5.29% sedangkan yang menggunakan medium TALP yaitu P1K1 6,16±4,64%, P1K2 6.66±3.75%, P1K3 9.00±2.60%, P2K1 6.00±2.59%, P2K2 6.16±2.02%, P2K3 7.66±2.46%, P3K1 7.66±2.51%, P3K2 9.00±1,50%, P3K3 9,50±0,50%. Abnormalitas dengan menggunakan medium BO dengan hasil P1K1 6.33±4.53%, P1K2 6.66±2.75%, P1K3 9.00±3.46%, P2K2 7.00±2.53%, P2K3 7.66±0.76%, P3K1 9.50±1.80%, P3K2 9.83±1.25%, P3K3 11.00±1.32% sedangkan yang menggunakan mediumTALP yaitu P1K1 6.16±4.64%, P1K2 6.66±3.75%, P1K3 9.00±2.64%, P2K1 6.00±2.59%, P2K1 6.16±2.02%, P2K3 7.66±2.46%, P3K1 7.66±2.51%, P3K2 9.00±1.50%, P3K3 9.50±0.50%. Dapat disimpulkan bahwa Viabilitas Spermatozoa hasil Swim Up yang terbaik dihasilkan dari penggunaan medium BO dan TALP masing-masing pada perlakuan sentrifugasi 15 menit dan inkubasi 45 menit dengan hasil 90.00±3.00% dan pada mediumTALP dengan hasil 90.83±3.01%. Sedangkan pada abnormalitas terendah pada medium BO yaitu pada waktu setrifugasi 5 menit dan inkubasi 30 menit dengan hasil 6.33±4.53% dan medium TALP pada waktu sentrifugasi 10 menit dan inkubasi 30 menit dengan hasil 6.00±2.59%.