ANALISIS ALIRAN KAS TRUK JUNGKIT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BIJIH NIKEL LATERIT DI SITE LAMERURU PT TIRAN INDONESIA, SULAWESI TENGGARA = CASH FLOW ANALYSIS OF DUMP TRUCK ON LATERITE NICKEL ORE MINING ACTIVITIES AT LAMERURU SITE PT TIRAN INDONESIA, SOUTHEAST SULAWESI

Truk jungkit merupakan alat angkut yang sering digunakan di industri pertambangan. Salah satu perusahaan yang menggunakan truk jungkit sebagai alat angkut yaitu PT Tiran Indonesia. Kegiatan pengangkutan bijih nikel laterit di PT Tiran Indonesia menggunakan dua tipe truk jungkit, yaitu Hino 500 sebanyak 30 unit dan Hino 700 sebanyak 25 unit. PT Tiran Indonesia akan meningkatkan target produksi dari 2.000.000 ton menjadi 4.000.000 ton per tahun, sehingga perusahaan berencana untuk menambah jumlah truk jungkit dari salah satu tipe tersebut. Pemilihan investasi alat berat memerlukan pertimbangan yang baik sehingga dilakukan pemilihan truk jungkit yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Penilaian investasi dilakukan dengan analisis aliran kas dengan memperhitungkan nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP), serta analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh antara biaya pemeliharaan, biaya operasional, dan biaya kepemilikan terhadap nilai NPV. Hasil analisis aliran kas menunjukkan bahwa truk jungkit Hino 500 lebih menguntungkan bagi perusahaan dengan nilai NPV sebesar Rp2.919.946.457,06, nilai IRR sebesar 48,25%, dan nilai PBP yaitu 2,20 bulan atau 66 hari. Berdasarkan analisis sensitivitas, nilai NPV truk jungkit Hino 500 lebih dipengaruhi oleh biaya operasional dengan perubahan maksimal sebesar 1,92% dibandingkan dengan biaya pemeliharaan dan biaya kepemilikan.

Keywords : Hino 500, Hino 700, NPV, IRR, PBP, Analisis sensitivitas