STRATEGI ADAPTASI TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA KAWASAN DANAU SIDENRENG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG = ADAPTATION STRATEGIES TO CLIMATE CHANGE IMPACTS IN THE AREA OF SIDENRENG LAKE, SIDENRENG RAPPANG REGENCY

NURHIDAYANTI ALFATH S. Strategi Adaptasi Terhadap Dampak Perubahan Iklim Pada Kawasan Danau Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang (dibimbing oleh Mukti Ali dan Hj. Mimi Arifin)
Lokasi penelitian merupakan wilayah yang termasuk dalam kecamatan rawan banjir terdiri dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Panca Lautang, Kecamatan Tellu Limpoe dan Kecamatan Wattang Sidenreng karena lokasi tersebut berbatasan dengan Danau Sidenreng. Persoalan perubahan iklim pada lokasi studi merupakan fenomena yang nyata dimana terjadinya curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan air danau meluap dan cuaca yang sebelumnya masih bisa diperhitungkan masyarakat dengan beragam cara, kini tidak mampu diprediksi saat ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni pertama, analisis kerentanan iklim digunakan untuk mengatahui tingkat kerentanan iklim. Kedua, Analisis spasial menggunakan Software ArcGIS dengan metode tumpang tindih (overlay) terhadap semua parameter bencana banjir untuk mengatahui kelas rawan banjir pada lokasi penelitian. Analisis ketiga adalah analisis AHP-SWOT untuk merumuskan strategi mengatasi bencana banjir disebabkan perubahan iklim di Kawasan Danau Sidenreng. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kerawanan banjir sangat rawan seluas 130,94 Km2, tingkatan rawan seluas 134,98 Km2, tingkatan cukup rawan seluas 88,93 Km2 dan tingkatan kurang rawan seluas 22,97 Km2 serta tingkat tidak rawan seluas 3,03 Km2 dengan total luasan 380,85 Km2 dan hasil analisis tingkat kerentanan iklim dari 27 desa/kelurahan 14 diantaranya berada di tingkat kerentanan sangat rendah (kelas I), 2 desa/kelurahan berada di tingkat kerentanan rendah (kelas II), 4 desa/kelurahan berada di tingkat kerentanan sedang (kelas III), 6 desa/kelurahan berada di tingkat kerentanan tinggi (kelas IV) dan 1 kelurahan berada di tingkat kerentanan sangat tinggi (kelas V) yakni Kelurahan Wette. Adapun stretegi berdasarkan analisis AHP-SWOT didapatkan matriks space berada di kuadran III (turn around) strategi W-O yaitu, 1) Pengembangan sumber daya manusia dan peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan peningkatan kapasitas kelompok rentan yakni dengan melakukan kegiatan berupa pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan keterampilan bagi masyarakat bermata pencaharian rentan (petani dan nelayan), pembentukan dan pengembangan masyarakat peduli bencana serta sosialisasi bagi masyarakat yang bermukim di kawasan kebencanaan agar dapat menjaga kondisi lingkungan serta sebagai upaya meminalisir dampak bencana banjir yang terjadi akibat dari perubahan iklim. 2) Pengelolaan risiko dampak perubahan iklim oleh pemerintah kabupaten/kota dan stakeloder terkait ataupun swasta baik secara struktural/fisik (rekayasa lingkungan terbangun, pilihan teknologi dan perbaikan infrastruktur) maupun secara institutional (pilihan secara hukum dan regulasi, ekonomi, kebijakan sampai pada program pemerintah) dengan melibatkan tenaga ahli potensial. 3) Menerapkan peraturan kebijakan sempadan danau dan flood plain area terintegrasi dengan peta kerawanan banjir dan peta risiko kerentanan perubahan iklim terkait kondisi adanya pemukiman didaerah sempadan danau.

Kata Kunci: Strategi Adaptasi, Kerentanan Iklim, Kerawanan Banjir, Danau Sidenreng