Konsep Penataan Kawasan Alun-Alun Berbasis Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Studi Kasus: Alun-Alun Wonomulyo, Alun-Alun Polewali dan Lapangan Karebosi Makassar) = Gender Equality and Social Inclusion Square Concept (Case Studies: Wonomulyo Square, Polewali Square and Karebosi Square)


Kusumaningtyas, Asizah Nur (2022) Konsep Penataan Kawasan Alun-Alun Berbasis Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Studi Kasus: Alun-Alun Wonomulyo, Alun-Alun Polewali dan Lapangan Karebosi Makassar) = Gender Equality and Social Inclusion Square Concept (Case Studies: Wonomulyo Square, Polewali Square and Karebosi Square). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D101181009_skripsi_16-08-2022 cover1.png

Download (179kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D101181009_skripsi_16-08-2022 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D101181009_skripsi_16-08-2022 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D101181009_skripsi_16-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 5 December 2024.

Download (14MB)

Abstract (Abstrak)

Project for Public Space (2009) menyatakan bahwa ruang publik idealnya mampu mewadahi kebutuhan masyarakat secara inklusif. Namun, nyatanya kebutuhan tiap gender pada ruang publik kota saat ini belum terpenuhi dengan baik dan penataan masih netral terhadap gender. Berdasarkan isu tersebut, diperlukan konsep penataan kawasan alun-alun yang berorientasi pada gender dan inklusi sosial, khususnya pada alun-alun yang memiliki nilai historis tersendiri dalam perkembangan ruang publik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menilai kondisi kesetaraan gender, mengeksplorasi potensi, masalah dan kebutuhan ruang berbasis gender, serta menyusun konsep penataan alun-alun berbasis kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI). Lokasi penelitian berada di Alun-alun Wonomulyo dan Alun-alun Polewali sebagai representasi wilayah Ibukota Kabupaten, serta Lapangan Karebosi sebagai representasi Kota Metropolitan. Metode penelitian yang digunakan adalah MMR (Mixed Method Research) yang mengombinasikan penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian dengan menggunakan analisis gender, analisis IPA (Importance Performance Analysis), analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian pada 3 studi menunjukkan rata-rata responden masih menganggap alun-alun belum ramah gender dan inklusif. Adapun konsep penataan dikelompokkan menjadi 5 komponen, yaitu sociability (adanya perencanaan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat), uses & activities (mendukung kegiatan lokal masyarakat, atraktif dan responsif gender), acces & linkages (aman dan mudah diakses, serta memiliki ukuran yang ideal), comfort & image (terpenuhinya fasilitas dasar dan penunjang, bersih dan memiliki landmark), serta understanding of gender (terdapat regulasi mendukung GESI, edukasi isu gender dan konsep prioritas). Adanya perbedaan karakteristik wilayah pada alun-alun di Ibukota Kabupaten dan Kota Metropolitan menyebabkan adanya perbedaan prioritas penataan pada keduanya, yaitu kebutuhan luas minimal, aktivitas dan aksesibilitas.

Keywords : Ruang Publik, Kesetaraan Gender, Alun-alun, Inklusif

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Public Space, Gender Equality, Square, Social Inclusion
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah Kota
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 26 Dec 2022 07:23
Last Modified: 26 Dec 2022 07:23
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23747

Actions (login required)

View Item
View Item