Kurniartika, Septrina (2022) HUBUNGAN TINGKAT ADIKSI MEDIA SOSIAL DENGAN KECENDERUNGAN BODY DYSMORPHIC. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011181014_skripsi_31-10-2022 cover1.png
Download (74kB) | Preview
C011181014_skripsi_31-10-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C011181014_skripsi_31-10-2022 dp.pdf
Download (999kB)
C011181014_skripsi_31-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2024.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Body dysmorphic disorder (BDD) adalah salah satu gangguan psikiatri yang ditandai dengan obsesi atau perhatian berlebihan pada defek atau kekurangan fisik yang sebenarnya bahkan tidak diperhatikan oleh orang lain. Media sosial sendiri adalah sebuah media online atau berbasis internet yang memungkinkan manusia bersosialisasi satu sama lain tanpa dibatasi ruang dan waktu dan paling digemari utamanya oleh generasi Z, yaitu mereka yang 11-24 tahun sekarang ini. Media sosial mempunyai dampak positif dan negatif, salah satu dampak negatif yang bisa terjadi adalah adiksi media sosial. Rentang usia generasi Z saat ini termasuk rentang usia prevalensi BDD, pada adiksi maupun BDD didapatkan adanya penurunan fungsi kognitif sehingga apabila kedua keadaan ini terjadi bersamaan dikhawatirkan akan memperburuk keadaan penderitanya. Selain itu, penelitian mengenai hubungan antara adiksi media sosial dan BDD yang masih cukup minim juga melatarbelakangi penelitian ini dilakukan.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel berdasarkan total sampling pada mahasiswa preklinik Universitas Hasanuddin angkatan 2021. Untuk menentukan karakteristik subjek dilakukan analisis deskriptif, sedangkan untuk menentukan nilai keterkaitan diuji menggunakan uji Chi Square dengan program IBM Statistical Product for Social Science (SPSS) versi 29.0.
Hasil : Sampel sebanyak 255 mahasiswa diambil pada bulan September 2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan didapatkan dalam populasi, tingkat adiksi media sosial paling banyak belum mencapai adiksi namun harus berhati-hati (alert) (40,4%) dan didapatkan lebih banyak yang normal dibandingkan yang memiliki kecenderungan Body Dysmorphic (71,3%), kedua variabel didapatkan mempunyai hubungan (p < 0,05) dan dari uji korelasi didapatkan positif lemah (r=0.203).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara adiksi media sosial dengan Body Dysmorphic, uji korelasi positif yang berarti peningkatan adiksi media sosial menyebabkan peningkatan kecenderungan Body Dysmorphic.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 05 Dec 2022 01:23 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 01:23 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23673 |