Dakris, Sukirman (2022) TINDAK PIDANA PENGGELAPAN OLEH NOTARIS YANG MELAKSANAKAN PUTUSAN PERDAMAIAN TERKAIT ADANYA PEMBATALAN JUAL BELI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
B022181035_tesis_27-10-2022 cover1.png
Download (147kB) | Preview
B022181035_tesis_27-10-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
B022181035_tesis_27-10-2022 dp.pdf
Download (118kB)
B022181035_tesis_27-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2024.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
SUKIRMAN DAKRIS, Tindak Pidana Penggelapan oleh Notaris yang Melaksanakan Putusan Perdamaian Terkait Adanya Pembatalan Jual Beli, dibimbing oleh Nur Azisa dan Haeranah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pertanggungjawaban hukum terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh Notaris/PPAT terkait pembatalan jual beli, (2) perlindungan hukum terhadap para pihak yang dirugikan akibat pembatalan jual beli.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan primer dan sekunder. Bahan hukum diperoleh dari studi kepustakaan. Bahan hukum yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dalam kasus tersebut Notaris/PPAT melakukan kelalaian, di mana Notaris yang bersangkutan menyerahkan sertipikat hak milik kepada salah satu pihak tanpa persetujuan dari pihak lain oleh karena itu perbuatan Notaris/PPAT dianggap melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan, sehingga terhadap perbuatan Notaris/PPAT berdampak pada pertanggungjawaban hukum, yaitu: pertanggungjawaban pidana, pertanggungjawaban perdata dan pertanggungjawaban administrasi. (2) pembeli yang beritikad baik wajib mendapat perlindungan hukum, di mana perlindungan terhadap pembeli yang beritikad baik tersebut terdapat dalam Yurisprudensi dan diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang dapat berupa ganti kerugian yang disertai bunga sebagaimana ketentuan Pasal 1267, 1471 dan 1492 KUHPerdata. Perlindungan hukum terhadap Notaris dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, oleh Majelis Kehormatan Notaris melalui permenkumham nomor 7 tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris sudah sangat memadai, hanya saja Notaris/PPAT tidak mendapatkan perlindungan hukum secara maksimal karena bertindak lalai dan tidak bisa menjaga kepentingan para pihak agar tetap terlindungi hak-haknya.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Kenotariatan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 28 Nov 2022 07:14 |
Last Modified: | 28 Nov 2022 07:14 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23611 |