SEGREGASI SOSIO-SPASIAL KECAMATAN UJUNG TANAH, KOTA MAKASSAR = SOCIO-SPATIAL SEGREGATION IN UJUNG TANAH DISTRICT, MAKASSAR CITY

Masyarakat perkotaan terbagi menjadi dua yaitu masyarakat formal dan masyarakat informal yang menyebabkan ruang di dalam perkotaan juga terbagi menjadi beberapa sektor. Terbentuknya kelompok masyarakat di dalam perkotaan dengan karakteristik yang sama akan mengkonsepsikan ruang yang mereka huni (miliki) berdasarkan pemaknaan mereka sendiri sebagai bentuk dari tindakan sosial yang membentuk ruang sosial. Adanya pembagian ruang secara spasial maupun secara sosial semakin memperjelas adanya isu tentang segregasi di Kecamatan Ujung Tanah yang akan memberikan dampak terhadap perkembangan ruang wilayah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah studi untuk mengkaji lebih dalam mengenai isu segregasi yang terjadi di Kecamatan Ujung Tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola segregasi pemukiman yang terjadi di Kecamatan Ujung Tanah, faktor yang mempengaruhi terjadinya segregasi dan dampak yang ditimbulkan, serta menentukan arahan perencanaan untuk meminimalisir dampak negatif dari segregasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis index dissimilarity, analisis faktor, dan analisis deskriptif,. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pola segregasi permukiman berdasarkan aspek ekonomi. Adapun faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola segregasi tersebut adalah faktor ekonomi dan lingkungan serta faktor kenyamanan dan hubungan sosial. Dampak segregasi di Kecamatan Ujung Tanah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu dampak positif, dan dampak negatif. Dampak negatif ada tiga yaitu potensi timbulnya konflik, aglomerasi penduduk, dan buruknya kualitas lingkungan. Arahan perencanaan guna meminimalisir dampak negatif dari segregasi sosio-spasial di Kecamatan Ujung Tanah yaitu penataan dan pembatasan pembangunan di sekitar bibir pantai, dan pengoptimalan fungsi ruang-ruang komunal yang terbentuk secara organik di Kecamatan Ujung Tanah.

Keywords : Segregasi, Makassar, Faktor, dissimilarity, dan ruang komunal