IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA BAGI KESELAMATAN PENGUNJUNG KAWASAN WISATA TANJUNG BAYANG, MAKASSAR = Identification of Potential Hazards for the Safety of Visitors to Tanjung Bayang Tourism Area

ABSTRAK

Muh. Renaldi “Identifikasi Potensi Bahaya Bagi Keselamatan Pengunjung Kawasan Wisata Tanjung Bayang, Makassar” Dibimbing oleh Dr. Ir. Taufiqur Rachman, ST., MT. dan Dr. Ir. Chairul Paotonan, ST., MT.

wisata pantai atau wisata bahari adalah wisata yang sangat populer dikalangan masyarakat tidak terkecuali di Kota Makassar. Pantai Tanjung Bayang menjadi pilihan bagi wisatawan domestik dan masyarakat kota Makassar yang ingin menikmati suasana pantai. Kendati demikian, pada kenyataannya potensi pariwisata di pantai Tanjung Bayang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal akibat kurang adanya pemanfaatan dan pengelolaan yang baik, sehingga tempat wisata tersebut menjadi terabaikan dan tidak terpelihara. Begitu pula dengan fasilitas-fasilitas yang ada, kurang mampu melayani kebutuhan para wisatawan, selain karena minimnya kondisi fasilitas yang tersedia hampir sebagian besar rusak dan kotor serta tidak teratur. Karena kurang meratanya fasilitas, mengakibatkan banyak bagian-bagian dari pantai yang tidak terjamah, dan tidak adanya standar keselamatan wisatawan yang memadai yang dapat mengakibatkan kecelakaan saat berwisata, sehingga perlu dilakukan identifikasi potensi bahaya bagi keselamatan pengunjung kawasan ini untuk meminimalisir dan melakukan tindakan agar risiko bisa dihindari dan diatasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan langsung di lapangan dan melakukan wawancara mendalam. Teknik penarikan sampel dengan melakukan kegiatan tanya jawab langsung kepada 15 responden lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa potensi bahaya yang terjadi di kawasan wisata Pantai Tanjung Bayang, didominasi oleh potensi bahaya karena aspek pembangunan pantai serta aktifitas air laut seperti arus dan gelombang dengan bahaya tenggelam dan terseret arus. Meskipun begitu terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh pengelola untuk mengatasi serta mengurangi potensi-potensi bahaya itu antara lain memberikan himbauan kepada pengunjung mengenai potensi bahaya yang dapat terjadi, memasang batasan penanda kedalaman air bagi pengunjung yang berenang (namun sudah rusak), mengefektifkan dan menambah pos penjagaan dipinggir pantai serta tidak segan memberikan teguran dan sanksi kepada pengunjung yang melanggar. Selain itu, ada pula strategi yang berikan oleh penulis antara lain menyarankan kepada pihak pengolala harus tegas dalam memberikan himbauan kepada pengunjung agar tidak melakukan aktifitas yang dapat menimbulkan bahaya pemasangan himbauan secara tertulis pada tiap fasilitas yang ada (Penginapan, Aula, Gasebo) dan fasilitas lainnya. Meningkatkan keselamatan bagi para pengunjung yang berenang dengan memparbaiki dan memasang Kembali penanda batasan kedalaman air, serta membedakan area pengunjung yang berenang dan pengunjung yang bermain bananaboat dan aktifitas lainya yang dapat dilihat melalui denah berdasarkan kondisi di lapangan.

Keywords : Keselamatan, pantai, potensi bahaya, risiko, kawasan wisata.