HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KESINTASAN KANKER PARU JENIS KARSINOMA BUKAN SEL KECIL STADIUM LANJUT = RELATIONSHIP OF RISK FACTORS WITH ADVANCED STAGE NON-SMALL CELL LUNG CANCER SURVIVAL


Budi, Ikhsan (2022) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KESINTASAN KANKER PARU JENIS KARSINOMA BUKAN SEL KECIL STADIUM LANJUT = RELATIONSHIP OF RISK FACTORS WITH ADVANCED STAGE NON-SMALL CELL LUNG CANCER SURVIVAL. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C185181002_tesis_29-07-2022 covver1.png

Download (172kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C185181002_tesis_29-07-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C185181002_tesis_29-07-2022 dp.pdf

Download (874kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C185181002_tesis_29-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 November 2024.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang : Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) merupakan tipe paling umum dari kanker paru. Faktor risiko kanker paru antara lain merokok, faktor genetik, penyakit paru kronik, infeksi paru, pajanan radon, polusi udara, pajanan zat karsinogenik di tempat kerja dan faktor risiko lainnya. Signifikansi dari masing-masing faktor risiko ini berbeda menurut jenis kelamin, ras dan wilayah di negara tertentu. Penelitian dilakukan untuk menilai analisis faktor risiko dan kesintasan pasien KPKBSK.
Metode : Cross sectional dan analisis survival, pasien yang menjalani proses diagnostik dan pengobatan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2017- Desember 2019. Anamnesis faktor risiko dan kesintasan melalui telepon dan data rekam medik pasien.
Hasil : Total subjek 100; laki-laki (64%), usia ≥ 45 tahun (84%), suku bugis (50%), asal kota Makassar (24%), Pekerjaan petani (27%). Perokok aktif 60%, jenis rokok filter (75%), Indeks Brinkman (IB) berat 51.6%. 40% subjek bukan perokok, 50% diantaranya perokok pasif. IB berat dan pekerjaan risiko tinggi berdasarkan tipe KPKBSK bermakna signifikan (p = 0.02 dan p = 0.01). Usia < 45 tahun median survival lebih baik dibanding usia ≥ 45 tahun (8 bulan dibandingkan 4 bulan), p = 0.002. Subjek mendapatkan EGFR-TKI memiliki median survival yang lebih baik yaitu 7 bulan, platinum doublet 6 bulan, tidak mendapatkan pengobatan 2 bulan, p = <0.05
Kesimpulan : Usia < 45 tahun memiliki median survival yang baik. Subjek yang mendapatkan TKI memiliki median survival yang lebih baik.

Keywords : KPKBSK, Faktor Risiko, Kesintasan

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: NSCLC, Risk Factors, Survival
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS - Pulmonologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 10 Nov 2022 06:37
Last Modified: 10 Nov 2022 06:37
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22923

Actions (login required)

View Item
View Item