Kekerasan Terhadap Etnis Tionghoa di Kota Makassar pada Masa Transisi (Tahun 1965 dan 1997)

Skripsi ini membahas mengenai peristiwa kekerasan terhadap etnis Tionghoa di Kota Makassar pada tahun 1965 dan 1997, di mana kedua peristiwa tersebut terjadi beriringan dengan proses transisi rezim secara nasional di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sejarah yang meliputi beberapa tahapan yaitu, pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi atau kritik summber, interpretasi, dan penulisan sejarah.
Setelah melewati serangkaian tahapan, hasil penelitian menunjukkan, pengganyangan etnis Tionghoa di Kota Makassar pada tahun 1965 tidak lain merupakan salah satu imbas dari perubahan situasi politik masa transisi yang diakibatkan oleh peristiwa Gerakan 30 September di Jakarta. Akan tetapi perubahan situasi politik tidak serta merta mendorong terjadinya kekerasan terhadap etnis Tionghoa, ada faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi. Sedangkan untuk peristiwa kerusuhan pada tahun 1997 di Kota Makassar, meskipun faktor ekonomi disebut-sebut sebagai faktor yang paling mempengaruhi terjadinya kerusuhan tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi hanya salah satu diantara beberapa faktor kompleks lain yang juga tidak dapat diabaikan seperti situasi krisis ekonomi dan mulai melemahnya rezim orde baru. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 1965, kerusuhan tahun 1997 di Kota Makassar pun secara umum adalah serangan yang lebih ditujukan terhadap properti etnis Tionghoa dibandingkan dengan orangnya secara langsung.