PENDERITA COVID-19 DENGAN KOMORBID KARDIOVASKULAR : PENGARUH INTERVENSI VITAMIN D SELAMA 30-HARI TERHADAP KEJADIAN MAYOR KARDIOVASKULAR DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO = COVID-19 PATIENTS WITH CARDIOVASCULAR DISEASE: THE EFFECT OF A 30-DAY VITAMIN D INTERVENTION ON MAJOR CARDIOVASCULAR EVENTS IN RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Latar Belakang : Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular (PKV), diabetes tipe 2, dan juga dengan faktor risiko penyakit ini seperti hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin, dan disfungsi endotel. sehingga dianggap berperan dalam tingkat keparahan pasien COVID-19. Vitamin D mempengaruhi fungsi sel endotel, sehingga mengatur vasodilatasi sel endotel dependen, mencegah aterosklerosis dan kalsifikasi vaskular sedangkan pada infeksi COVID-19 vitamin D membantu respons peptida antimikroba di epitel pernapasan dan mengurangi reaksi inflamasi terhadap infeksi SARS-CoV-2. Studi observasional telah melaporkan hubungan antara kadar vitamin D serum yang rendah dan peningkatan risiko kejadian mayor kardiovaskular tetapi studi tersebut tidak dilakukan pada pasien dengan COVID-19

Tujuan : Untuk memeriksa apakah suplementasi vitamin D mencegah kejadian mayor kardiovaskular pada pasien penyakit kardiovaskular dengan COVID-19

Metode : Studi kami menilai kadar vitamin D secara acak pada pasien yang datang dengan penyakit kardiovaskular dan terkonfirmasi COVID-19 gejala ringan- sedang yang dirawat di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo, Dari 95 pasien yang memenuhi kriteria inklusi diacak untuk menerima vitamin D sebesar 5000 iu per hari atau 50000 iu lalu diikuti selama 30 hari untuk dipantau hasil luaran utama kejadian mayor kardiovaskular.

Hasil : Penelitian ini melibatkan 95 pasien dengan usia rata-rata ± SD 54,29 ± 13,58 tahun dan kadar vitamin D awal 10,3 ± 0,61ng/ml, dimana 65 (68,4%) adalah laki-laki. Sebanyak 51 pasien (53.7%) mendapatkan 5000 iu per hari, dan sisanya mendapatkan 50000 iu per minggu. Kejadian mayor kardiovaskular terjadi pada 40 pasien ( 42.1%) Kadar vitamin D mengalami peningkatan 55.8% (n=53) meskipun tidak ada perbedaan antara kelompok 5000 iu dan 50000 iu terhadap peningkatan kadar vitamin D maupun kejadian mayor kardiovaskular. Analisis multivariat menunjukan kadar vitamin D yang rendah (OR 4,3 (3.0-5.6)), penyakit yang mendasari (OR 2.9 (1.1-7.3)), dan koagulopati (OR 6.8 (2.0-22.9)) berperan terhadap kejadian mayor kardiovaskular (p<0.05)

Kesimpulan : Hasil studi tidak mendukung pemberian vitamin D unutk mencegah kejadian mayor kardiovaskular pada pasien PKV dengan COVID-19. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kejadian mayor kardiovaskular sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Keywords : COVID-19, Penyakit Kardiovaskular, Vitamin D, Kejadian Mayor Kardiovaskular