Ridwan, Ridwan (2022) Faktor -Faktor Prediktor Kegagalan Terapi High Flow Nasal Cannula Pada Pasien Sakit Kritis Dengan Covid-19 Di Unit Perawatan Intensif = Predictors of High Flow Nasal Cannula Therapy Failure in Critically Ill Patients with Covid-19 in Intensive Care Units. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C113216105_tesis_29-06-2022 cover1.png
Download (69kB) | Preview
C113216105_tesis_29-06-2022 1-2.pdf
Download (3MB)
C113216105_tesis_29-06-2022 dp.pdf
Download (105kB)
C113216105_tesis_29-06-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2024.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
RIDWAN. Faktor-faktor Prediktor Kegagalan Terapi High Flow Nasal Cannula pada Pasien Sakit Kritis dengan Covid-19 di Unit Perawatan lntensif (dibimbing oleh Syamsul Hilal Salam dan Haizah Nurdin).
Latar Belakang: Sistem penilaian yang dipakai dan lazim digunakan di Intensive Care Unit (ICU) untuk memprediksi outcome terapi High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah melalui ROX Index. Kehandalan ROX Index dalam memprediksi kegagalan terapi HFNC sudah diakui secara luas, namun masih diperlukan prediktor lain yang lebih akurat dan cepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA), kadar ferritin, Rasio Neutrofil Limfosit (RNL), kadar D-dimer serta C-Reactive Protein (CRP) sebagai prediktor kegagalan terapi HFNC pasien sakit kritis dengan COVID-19 di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif case control dengan mengambil data rekam medis pasien sakit kritis dengan COVID-19 yang menggunakan terapi HFNC di ICU Infection Center RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Data yang memenuhi kriteria ditabulasi menggunakan Microsoft Excel, analisis menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) for Windows 25.0. Analisis yang dilakukan meliputi analisis deskriptif, analisis bivariat (data diolah menggunakan T Test atau Mann Whitney U Test). Analisis regresi logistik untuk mengetahui kemampuan masing- masing variabel sebagai suatu prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna skor SOFA (p value = 0.027), parameter Ratio Neutrofil Limfosit (p value = 0.014), dan kadar C-Reactive Protein (p value =0.046) terhadap kelompok Sukses Terapi HFNC dan Gagal Terapi HFNC (/>=0.027). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar feritin (p value = 0.747) dan kadar D-dimer (p value = 0.251) terhadap kedua kelompok. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa yang dapat digunakan sebagai prediktor adalah nilai Skor SOFA (p=0.017) dan NLR (p= 0.046), sedangkan variabel lain memiliki nilai p > 0.05. Dengan demikian Skor SOFA dan Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dapat digunakan sebagai prediktor kegagalan terapi HFNC pada pasien sakit kritis dengan COVID-19 di ICU.
Keywords : Skor SOFA, RNL, C-Reactive Protein. D-dimer, High Flow Nasal Cannula
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Skor SOFA, RNL, C-Reactive Protein. D-dimer, High Flow Nasal Cannula |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Anestesiologi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Nov 2022 05:52 |
Last Modified: | 10 Nov 2022 05:52 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22795 |