TINJAUAN SISTEMATIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FAVIPIRAVIR PADA PASIEN TERINFEKSI COVID-19


Ariastiwi B., Dini Ayu (2020) TINJAUAN SISTEMATIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FAVIPIRAVIR PADA PASIEN TERINFEKSI COVID-19. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P2500216014_tesis cover1.png

Download (120kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P2500216014_tesis 1-2.pdf

Download (503kB)
[thumbnail of Daftar pustaka] Text (Daftar pustaka)
P2500216014_tesis dp.pdf

Download (315kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P2500216014_tesis.pdf

Download (796kB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan penggunaan Favipiravir pada pasien terinfeksi COVID-19 berdasarkan tinjauan sistematis dari berbagai artikel penelitian yang telah dipublikasikan.
Tinjauan sistematis ini disusun berdasarkan guideline PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Artikel penelitian yang diterbitkan setelah Desember 2019 dari database Pubmed dan Embase ditelusuri secara sistematis. Dari hasil pencarian dan skrining artikel di kedua database, diperoleh empat artikel yg memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu dua artikel berupa artikel penelitian eksperimental dan dua artikel penelitian berupa laporan kasus yang menunjukkan potensi Favipiravir sebagai pilihan pengobatan untuk penderita COVID-19. Pada kedua artikel yang berupa penelitian eksperimental, kelompok perlakuan Favipiravir diberikan dosis 600 mg-1600 mg. Penelitian eksperimental pertama, kedua kelompok perlakuan diberikan IFN-alfa 1b 60 mg dan diamati selama 14 hari. Hasil diperoleh bahwa kelompok Favipiravir membutuhkan waktu lebih singkat dalam mengurangi jumlah virus jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (Lopinavir 400 mg/Ritonavir 100 mg) sedangkanpenelitian eksperimental kedua, kelompok Favipiravir dibandingkan dengan Arbidol 200 mg (kontrol) yang diamati selama 10 hari dan hasilnya kedua kelompok tidak memberikan perbedaan secara signifkan dalam hal meningkatkan pemulihan klinis pada hari ke-7 akan tetapi pemberian Favipiravir dikaitkan erat dengan penurunan demam dan batuk. Sementara pada artikel laporan kasus, untuk kasus pertama pasien didiagnosa sindrom pernapasan akut dengan viremia COVID-19, yang diberi Prednison, Ritonavir/Lopinavir, Oseltamivir, Azitromisin, Morepenem, INF beta 1b, Nitrat okdisa inhaler, Noradrenalin dan Favipiravir. Penggunaan dosis Favipiravir tidak dilaporkan namun Favipiravir diduga memberikan perbaikan pada lesi paru-paru pasien sebelum akhirnya pasien meninggal pada hari ke-59. Terakhir laporan kasus kedua, dilaporkan dua pasien terdiagnosa positif COVID-19 disertai sindrom malignan neuroleptik yang diberikan Favipiravir dosis 800 mg-1800 mg masing-masing selama 9 hari dan 8 hari. Selain itu diberikan pengobatan lain seperti mpsl, Azitromisin, Fentanil, Propfol, Rokuronium, Midazolam, Tazobaktam dan Risperidon. Pemberian Favipiravir menunjukkan perbaikan klinis berupa demam menurun. Kesimpulan, Favipiravir berpotensi memberikan perbaikan klinis terhadap pasien COVID-19 namun masih perlu pembuktian ilmiah lebih banyak dan kualitas bukti ilmiah yang kuat untuk dapat dijadikan dasar rujukan pada pasien COVID-19 di klinik.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 10 Feb 2021 20:04
Last Modified: 06 Nov 2024 07:50
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2238

Actions (login required)

View Item
View Item