Arsyad, Sukvina (2022) Pengaruh Pemberian Ekstrak Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Meloxicam Dosis Toksik = Effect of Ajwa Date Extract (Phoenix Dactylifera L.) on Histopathological Appearance of White Rat (Rattus Norvegicus) Stomach Induced by Toxic Doses of Meloxicam. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C031181010_skripsi_24-08-2022 cover1.png
Download (141kB) | Preview
C031181010_skripsi_24-08-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C031181010_skripsi_24-08-2022 dp.pdf
Download (1MB)
C031181010_skripsi_24-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2024.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Meloxicam adalah obat anti inflamasi golongan nonsteroid dari kelas oxicam yang bekerja dengan menghambat sistesis prostaglandin. Meloxicam dapat merusak lambung terjadi melalui 2 mekanisme utama yaitu secara topikal dan sistemik. Kerusakan secara topikal terjadi melalui trapping ion hidrogen masuk ke dalam mukosa menimbulkan ulserasi dan secara sistemik merusak mukosa lambung melalui penurunan produksi prostaglandin. Kurma ajwa merupakan buah beri yang lembut yang memiliki garis-garis putih basal pada
eksokarp hitam. Kurma ajwa dapat digunakan sebagai anti inflamasi pada proses inflamasi karena mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan menangkap radikal bebas (gugus hidroksil) pada kerusakan lambung akibat induksi NSAID. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 25 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol sehat (K1) yang diberi NaCMC 1% sebanyak 2 kali, kelompok kontrol negatif (K2) dengan perlakuan NaCMC 1% dan Meloxicam 30 mg/kgBB, kelompok P1 dengan perlakuan ekstrak kurma ajwa 75 mg/kgBB dan meloxicam 30 mg/kgBB, kelompok P2 dengan perlakuan ekstrak kurma ajwa 150 mg/kgBB dan meloxicam 30 mg/kgBB serta kelompok P3 dengan perlakuan ekstrak kurma ajwa 300 mg/kgBB dan meloxicam 30 mg/kgBB. Sampel organ lambung yang diambil
kemudian diolah menjadi preparat histologi dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100×. Hasil penelitian menujukkan gambaran histopatologi tikus kelompok K2 mengalami kerusakan berat. Kelompok dengan perlakuan ekstrak kurma ajwa dosis 75 mg/kgBB (P1) mengalami kerusakan berat, namun pada kelompok P2 dan P3 dengan dosis masing-masing 150 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB mengalami kerusakan sedang hingga ringan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kurma ajwa dosis 150 mg/kgBB dan dosis
300 mg/kgBB memiliki pengaruh protektif terhadap lambung tikus putih yang diinduksi meloxicam dosis toksik. Hal ini disebabkan karena kurma ajwa mengandung antioksidan yang tinggi sehingga mampu menangkal radikal bebas pada kerusakan lambung
Keywords : Meloxicam, kurma ajwa, lambung, histopatologi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Meloxicam, Ajwa dates, stomach, histopathology |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 00:25 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 00:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22323 |