Kesesuaian Jarak Subnasale-Gnathion Dengan Jarak Ujung Ibu Jari Ke Ujung Jari Ke Ujung Jari Telunjuk Untuk Pengukuran Dimensi Vertikal Oklusi

Latar Belakang: Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang menggantikan semua gigi alami beserta bagian jaringan gingiva yang hilang. Dimensi vertikal oklusi adalah jarak antara dua titik anatomi, satu pada rahang atas dan satu pada rahang bawah yang dipilih ketika posisi oklusi sentrik. Para ahli dalam penelitiannya telah mengembangkan metode untuk menentukan dimensi vertikal yaitu metode konvensional (two-dot technique), antropometri dan radiografi. Pengukuran wajah digunakan untuk menentukan Dimensi Vertikal Oklusi (DVO), salah satunya proporsi wajah yaitu tinggi sepertiga wajah bagian bawah. Dewasa ini penggunaan antropometri jari tangan banyak diteliti sebagai pembanding dalam penentuan DVO. Hal ini disebabkan pengukuran panjang jari relatif lebih mudah dalam menentukan titik acuan, sehingga kesulitan yang ditemukan dalam penentuan DVO dengan metode yang lain dapat teratasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk melihat kesesuaian hasil pengukuran jarak Sn-Gn dengan jarak ujung ibu jari ke ujung jari telunjuk pada pengukuran DVO. Metode: Penulisan dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait topik studi, kompilasi data dengan metode matriks dan sintesis informasi dari literatur/jurnal, serta tinjauan literatur. Pembahasan: Jarak Sn-Gn memiliki korelasi yang signifikan dan didapatkan jarak rata-rata DVO 2-4 mm terhadap panjang jari, dalam hal ini adalah jarak ujung ibu jari ke ujung jari telunjuk. Simpulan: Dengan perbandingan yang signifikan, maka jarak ujung ibu jari ke ujung jari telunjuk dapat membantu menentukan DVO pada pasien yang akan memakai protesa buatan.