Tinjauan Kriminologis Terhadap Kejahatan Aborsi di Kabupaten Bone

A RAHMANIAR, nomor pokok B III 06 727, dengan judul skripsi "Tinjauan Kriminologis Terhadap Kejahatan Aborsi Di Kabupaten Bone”di bawah bimbingan Bapak Prof.DR.A.Seri Alam (Pembimbing I), dan Bapak Amir llyas,S.H.,M.H. (Pembimbing II) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Ada beberapa pertimbangan mengapa penulis mengangkat judul ‘Tinjauan Kriminologis terhadap Kejahatan Aborsi di Kabupaten Bone". Di antaranya penulis ingin mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan aborsi di kabupaten Bone, serta Upaya-upaya yang ditempuh oleh pihak kepolisian dalam menanggulangi atau mengurangi kejahatan aborsi di kabupaten Bone.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bone, tepatnya di Kepolisian Resor Bone, Kejaksaan Negeri Bone, dan Pengadilan Negeri Watampone. Adapun Sumber data yang penulis gunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak Kepolisian Resor Bone, Kejaksaan Negeri Watampone dan Pengadilan Negeri Watampone. Kemudian sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kepustakaan, dokumen, serta liteartur dan sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan yang penulis gunakan adalah teknik dokumentasi melalui wawancara.

Temuan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain (1) Faktor penyebab terjadinya Kejahatan Aborsi di Kabupaten Bone di sebabkan oleh dua faktor yaitu Faktor Intern yakni adanya dorongan dari dalam diri pelaku tanpa dipengaruhi oleh orang lain, misalnya rasa malu, penyeselan, kebahagiaan dan kesengsaraan atau karena dibayangi perasaan takut diketahui oleh keluarga atau orang lain sedangkan Faktor Ekstern seseorang melakukan Kejahatan Aborsi ini adalah seorang wanita yang sedang hamil karena hubungan diluar nikah yang membuatnya tega melakukan tindakan yang menyebabkan gugur (matinya) kandungan sebenarnya bukan karena dorongan dalam diri wanita hamil itu sendiri, melainkan karena adanya bujukan, janji-janji dan bantuan orang lain, sehinggga wanita hamil itu terpaksa melakukan kejahatan aborsi. Selain itu juga disebabkan oleh faktor ekonomi dan kurangnya kontrol dari orang tua. (2) Upaya penanggulangan Kejahatan Aborsi di Kabupaten Bone secara garis besar dilakukan dengan dua tindakan yaitu tindakan preventif, yakni tindakan-tindakan yang harus dilakukan secara sistematis, berencana, terpadu dan terarah dengan tujuan untuk menekan Kejahatan Aborsi yang dilakukan dengan tanpa dasar indikasi medis (dilakukan secara sengaja) di Kabupaten Bone, dan tindakan represif, yakni tindakan yang dilakukan setelah terjadinya kejahatan aborsi.