Rahayu, Yayuk Sri (2022) EFEKTIVITAS DAN KEAMANAN BARICITINIB SEBAGAI KANDIDAT OBAT COVID-19: SEBUAH KAJIAN SISTEMATIK. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N012201003_tesis_30-08-2022 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
N012201003_tesis_30-08-2022 cover1.jpg
Download (262kB) | Preview
N012201003_tesis_30-08-2022 dapus.pdf
Download (933kB)
N012201003_tesis_30-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
YAYUK SRI RAHAYU. EFEKTIVITAS DAN KEAMANAN BARICITINIB SEBAGAI OBAT COVID-19 KANDIDAT: TINJAUAN SISTEMATIS (dibimbing oleh Elly Wahyudin dan Muh. Akbar Bahar).
Baricitinib adalah inhibitor selektif JAK1 / JAK2 yang dapat menghambat IL-6 sebagai pemicu utama terjadinya sindrom badai sitokin terkait COVID-19. Baricitinib juga dilaporkan dapat mengurangi endositosis virus yang dimediasi reseptor dengan menghambat AAK-1 (Associated Protein Kinase-1) sehingga mengganggu replikasi virus. Oleh karena itu, baricitinib secara off-label telah digunakan sebagai terapi untuk pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19. Tinjauan sistematis ini dilakukan untuk menilai efektivitas dan keamanan terapi baricitinib pada pasien COVID-19. Kami melaporkan penelitian ini dengan mengikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). Kami menggunakan mesin pencari Pubmed dan Embase untuk mencari artikel yang melaporkan efektivitas dan keamanan baricitinib pada pasien COVID-19, yang diterbitkan hingga Mei 2021. Protokol penelitian ini telah terdaftar di PROSPERO (CDR42021235282). Data disajikan secara metasintetik (deskriptif). Di antara 878 artikel yang teridentifikasi, ada 8 artikel yang memenuhi syarat yang terdiri dari tiga laporan kasus, satu studi cross-sectional, dua studi sebelum-sesudah (pra-pasca), satu studi kuasi-eksperimental, dan satu artikel uji klinis. Semua artikel menyatakan bahwa baricitinib dapat memperbaiki kondisi klinis pasien COVID-19 yang ditunjukkan dengan hasil tes PCR negatif, meningkatkan kualitas pernapasan, menurunkan kebutuhan ICU, dan menurunkan lama rawat inap. Baricitinib tidak menyebabkan efek samping yang serius. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pasien COVID-19 yang dirawat dengan dosis awal 8 mg baricitinib (loading dose) dilanjutkan dengan baricitinib 4 mg setiap hari selama dua minggu menghasilkan perbaikan klinis yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak menerima loading dose baricitinib. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa baricitinib adalah kandidat terapi yang menjanjikan untuk pasien COVID-19. Namun, karena jumlah dan kualitas metodologi penelitiannya rendah, penelitian lebih lanjut dan lebih baik secara metodologi masih dibutuhkan untuk memastikan potensi penggunaan baricitinib pada COVID-19.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Baricitinib, COVID-19, inhibitor JAK1/2 |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 12 Oct 2022 05:59 |
Last Modified: | 12 Oct 2022 05:59 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/21074 |