PREVALENSI ANDROPAUSE MENGGUNAKAN ANDROGEN DEFICIENCYIN AGING MALE (ADAM) SCALE PADA PRIA USIA DIATAS 40 TAHUN DI KABUPATEN BANGGAI

Latar Belakang :Proses penuaan terjadi sejak adanya konsepsi,tetapi tanda-tandanya mulai muncul setelah usia mencapai 30 tahun,antara lain timbulnya uban dan kulit yang mulai keriput, dan akan menimbulkan masalah pada saat mencapai usia 60 tahun. Andropause diduga berhubungan erat dengan terjadinya penurunan hormon Testosteron dan saat ini diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan sindroma yang terlihat. Data mengenai menurunnnya sirkulasi androgen sesuai usia pada pria masih belum banyak diteliti. Prevalensi andropause bervariasi sesuai dengan kelompok usia pada studi populasi dan kriteria diagnostik yang digunakan. Tujuan :Untuk mengetahui prevalensi kejadian Andropouse menggunakan Androgen Deficiency in Aging Male (ADAM) Scale pada pria berumur diatas 40 tahun di Kabupaten Banggai. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional deskripsi dengan melakukan wawancara menggunakan kuisoner ADAM Scale. Hasil : Dari 100 sampel didapatkan 61 orang mengalami Andropause (61%) dengan presentase tertinggi berdasarkan keluhan adalah responden yang mengalami andropause dengan derajat keluhan ringan, berdasarkan usia yang tertinggi mengalami Andropause adalah kelompok usia 40 – 45 tahun, berdasarkan IMT yang tertinggi mengalami Andropause adalah kelompok status IMT Obes I yaitu 25 orang dengan presentase 40,98 %, berdasarkan riwayat merokok sebanyak 41 orang yang merokok dan mengalami Andropause. Kesimpulan : Gejala andropause bisa dimulai pada usia muda dengan penderita yang punya riwayat obesitas dan merokok.
Keywords Andropause, ADAM scale, IMT, Merokok