Pemberian Ganti Kerugian Bagi Tenaga Kerja Wanita Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Kasus Nomor Putusan 289/Pid.Sus/2020/PN.Jkt.Tim)

KHEZY AWALIA (B011181065), "Pemberian Ganti Kerugian
Bagi Tenaga Kerja Wanita Sebagai Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (Studi Kasus Nomor Putusan
289/Pid.Sus/2020/PN.Jkt.Tim)". Dibawah bimbingan Dara Indrawati, sebagai Pembimbing I dan Audyna Mayasari Muin sebagai Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemberian ganti kerugian terhadap tenaga kerja wanita sebagai korban tindak pidana perdagangan orang dan pertimbangan hukum Hakim dalam tindak pidana perdagangan (Studi Kasus Nomor Putusan 289/Pid.Sus/2020/PN.Jkt.Tim) Penelitian ini menggunakan metode penelitian adalah jenis penelitian hukum normative dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hakim. Bahan hukum sekunder yang digunakan yaitu buku, jurnal, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian ini.
Hasil dari Penelitian ini adalah: (1)Bentuk yangt tepat untuk
pemberian ganti kerugian yaitu menggunakan Restorative Justice
(keadilan restoratif) diberikan kepada setiap individu korban tindak pidana yang mengalami kerugian baik materil maupun immaterial,. (2)Pertimbangan hukum dalam mengadili perkara tindak pidana perdagangan orang dalam Putusan Penadilan Negeri No. 289/Pid.Sus/2020/PN.Jkt.Tim. adalah Majelis Hakim tidak hanya mendasarkan putusannya pada sanksi pidana saja namun Majelis Hakim juga mempertimbangkan pada hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan terdakwa yang akan saling berhubungan dengan isi putusan Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana. Di mana dalam putusan tersebut Hakim menjatuhkan sanksi berupa kurungan penjara dan juga denda dengan berdasar pada batas minimum yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang