Analisis Pengaruh Protokol Automatic Tube Current Modulation (ATCM) dan Fixed Tube Current Modulation (FTCM) Terhadap Parameter Dosis Pasien pada Pemeriksaan CT Scan Abdomen

Sejak pandemi Covid-19, lebih banyak pasien diarahkan ke pemeriksaan CT-Scan daripada X-ray. Pada beberapa kasus, penyinaran disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk usia dan berat badan pasien. Pada area abdomen terdapat banyak organ yang sangat sensitif terhadap radiasi utamanya organ reproduksi. Selama ini dosis CT Scan dinyatakan dalam besaran CTDIvol padahal metrik tersebut hanya untuk menunjukkan output (keluaran) radiasi CT Scan bukan menunjukkan dosis yang sampai kepasien. Size-Spesific Dose Estimate (SSDE) merupakan ukuran untuk terimaan dosis yang sampai ke pasien . Dalam teknik Automatic Tube Current Modulation (ATCM) arus tabung diubah secara dinamis agar sesuai dengan atenuasi pasien dinyatakan dalam Water-Equivalent Diameter (Dw) . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai CTDIvol, DLP, Dw dan SSDE dengan protokol ATCM dan FTCM. Sebanyak 40 data pemeriksaan CT Abdomen dengan penerapan protokol ATCM dan FTCM dianalisis berdasarkan nilai CTDIvol, DLP, Dw, dan SSDE terhadap perbedaan berat badan. Nilai CTDIvol dan DLP dengan protokol ATCM adalah 2% lebih rendah daripada FTCM. Nilai SSDE berasarkan Dw diperoleh nilai rata-rata 7,03 mGy dan sesuai untuk pasien dengan berat badan rendah (<50kg).