KARAKTERISTIK EOSINOFIL PADA PEMBERIAN KETOROLAK POST OPERASI BEDAH ORTOPEDI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE AGUSTUS 2018 – JULI 2019 = CHARACTERISTICS OF EOSINOPHILE IN THE GIVING OF POST ORTHOPEDIC SURGERY POST OPERATIONS AT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIOD AUGUST 2018 - JULY 2019

Latar Belakang: Nyeri pasca operasi bervariasi pada intensitas dan durasinya sesuai tingkat kerusakan jaringan. Analgesik yang inadekuat bisa memicu komplikasi pada proses penyembuhan, fungsi imun, dan disfungsi autonom. Nyeri berkepanjangan yang tidak diatasi dengan baik juga bisa memicu nyeri kronis yang sangat sulit ditangani. NSAID jenis ketorolak paling banyak digunakan sebagai analgesik pasca operasi orthopedi karena ketorolak memiliki efek analgesik kuat bila diberikan intra muskular maupun intravena. Ketorolak berguna untuk memberikan analgetik pasca operasi derajat sedang sampai berat sebagai obat tunggal. Peningkatan kadar leukotrien pada jalur lipooksigenase akan menyebabkan kadar eosinofil tetap tinggi.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional, yaitu deskriptif retrospektif. menggunakan data sekunder yang diperoleh dari RS Wahidin Sudirohusodo.
Hasil : sebagian besar pasien pasca bedah ortopedi adalah perempuan sebanyak 28 orang (51.1%) dan rata-rata usia pasien yang melakukan operasi bedah ortopedi adalah 49 tahun. Pada peneliatan ini juga dijumpai perbedaan yang nyata pada jumlah eosinofil sebelum dan sesudah melakukan operasi dengan p-value 0.000.
Kesimpulan : pada pemberian ketorolak post operasi bedah pada pemberian ketorolak post operasi bedah ortopedi banyak diberikan pada usia 49 dan lebih banyak diberikan kepada perempuan dibandingkan laki-laki.

Kata Kunci : Karakteristik, Eosinofil, Ketorolak