Arahan Peningkatan Kualitas Bermukim Rusunawa Lette Berdasarkan Konsep Kenyamanan Tinggal (Livability)

Salah satu upaya pemerintah dalam menekan jumlah permukiman kumuh yaitu melalui pengadaan rumah susun.
Konsep livability dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengidentifikasi apakah rusunawa dapat memenuhi
kriteria livable dan menentukan upaya untuk meningkatkan kualitas bermukim. Tujuan penelitian ini yaitu (1)
menganalisis kondisi eksisting Rusunawa Lette berdasarkan konsep livability; (2) menganalisis tingkat kepuasan
penghuni terhadap konsep livability pada Rusunawa Lette; dan (3) menyusun arahan peningkatan kualitas
bermukim dengan pendekatan konsep livability. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang
didukung oleh data kuantitatif, dengan menggunakan metode analisis Service Quality (servqual) dan Importance
Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian ini yaitu (1) fisik bangunan Rusunawa Lette tidak terawat namun
memiliki sistem ventilasi yang baik. Hubungan dan kegiatan sosial antar penghuni sangat baik, meskipun tidak
terdapat ruang publik. Pos keamanan tidak berfungsi dan tidak ada sistem proteksi kebakaran. Fasilitas kesehatan,
pendidikan, dan perdagangan dan jasa tersedia dengan baik namun tidak ada fasilitas untuk kaum difabel.
Prasarana umum seperti listrik, air, persampahan, dan drainase memiliki kinerja yang cukup baik; (2) selanjutnya
untuk tingkat kepuasan penghuni mendapat skor kepuasan -1,24 dimana skor (<0) berarti kenyataan tidak sesuai
harapan penghuni atau terdapat kesenjangan antara harapan dan persepsi penghuni (3) kemudian rekomendasi
peningkatan kualitas Rusunawa Lette berdasarkan karakteristik livability dengan penanganan prioritas utama antara
lain melalui perbaikan dan peremajaan fisik bangunan, penyediaan ruang publik serbaguna, pemaksimalan kembali
petugas keamanan, dan pengadaan APAR dan hidran di setiap lantai.