TINJAUAN YURIDIS PEMERIKSAAN BEDAH MAYAT DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENGAKIBATKAN KEMATIAN (Studi Kasus Putusan No. 37/Pid.B/2007/PN.-Pangkajene)

dalam mengungkap Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan hasil pemeriksaan bedah mayat kebenaran materiil dalam perkara Tindak Pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dan untuk mengetahui pertimbangan hukum majelis hakim dalam menjatuhkan putusan No. 37/Pid.B/2007/PN. Pangkajene tentang Tindak Pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah hukum Polres Pangkep. Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah pengamatan secara langsung, Wawancara dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, proses pembuktian perkara pidana dengan putusan No. 37/Pid.B/2007/Pn, Pangkajene belum optimal dalam mengungkap kebenaran materiil atas penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Hasil pemeriksaan bedah mayat memiliki peran penting untuk mengungkap kebenaran materiil dalam perkara Tindak Pidana Penganiayaan yang mengakibatkan Kematian. Hakim dalam menjatuhkan putusan No.37/Pid.B/2007/PN.
Pangkajene mengambil pertimbangan-pertimbangan hukum berupa.' Keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, serta fakta-fakta hukum di persidangan. Pertimbangan hukum hakim masih lebih dominan memandang kepada delik perbuatan (unsur barang siapa, sengaja di depan umum, dan luka) terdakwa pada tindak pidana penganiayaan dalam bentuk kekerasan fisik, namun mengabaikan delik akibat penganiayaan dan tindak kekerasan yang mengakibatkan kematian