Analisis spasial pengembangan komoditas perkebunan unggul berkelanjutan kabupaten Enrekang

Studi ini berfokus pada tata spasial wilayah pertanian didasarkan keunikan wilayah. Variabel dependent meliputi indeks kesesuaian lahan (LSI), keunggulan kompetitif tanaman, keunggulan komparatif wilayah, dan preferensi petani. Analisis LSI pada disertasi ini bertujuan untuk menganalisis kecocokan syarat tumbuh tanaman dengan karakteristik biofisik wilayah penelitian menggunakan metode hybrid fuzzy logic dan prinsip komponen analisis (PCA). Analisis keunggulan kompetitif bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki dominasi sumber daya dan pertumbuhan produksi progresif menggunakan metode location quotient (LQ), shift share (SSH), dan overlay menggunakan tipologi Klassen. Analisis terhadap daya saing kompetitif bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman yang memiliki kelayakan finansial yang baik menggunakan metode net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan benefit cost ratio (NBCR). Analisis terhadap preferensi petani bertujuan untuk mengetahui prioritas tanaman menurut petani sendiri dengan menggunakan
metode discrete choice experiment (DCE). Pengambilan keputusan dilakukan dengan mengintegrasikan parameter-parameter tersebut juga penggunaan lahan terkini dengan empat skenario yaitu memberikan derajat kepentingan yang berbeda pada parameter di masing-masing skenario. Kepentingan parameter dinilai
menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dan diintegrasikan dengan metode fuzzy logic. Hasil pemodelan divalidasikan menggunakan peta rencana tata ruang wilayah (RTRW), dan menunjukkan kecocokan 88% hingga 94%. Hal ini berarti output yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan apa yang di programkan oleh pemerintah, juga mengindikasikan bahwa metode yang diaplikasikan dalam penelitian sudah baik dan dapat diaplikasikan dalam bidang perencanaan lahan terutama bidang perencanaan wilayah pertanian. Dari hasil integrasi beberapa parameter menggunakan skenario terbaik di masing-masing tanaman perkebunan, maka diketahui bahwa tanaman kopi adalah tanaman perkebunan unggul pertama di kecamatan Alla’,
Baroko, Bungin, Buntubatu dan Masalle, kakao di kecamatan Cendana, Maiwa, cengkeh di kecamatan Baraka, Baroko, Buntubatu, dan Curio, lada di kecamatan Baraka, Curio dan Malua, dan tanaman kemiri di kecamatan Bungin dan Cendana.