Saitis, Innal (2022) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA TINGGAL PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012191015_tesis_24-08-2022 cover1.png
Download (111kB) | Preview
N012191015_tesis_24-08-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
N012191015_tesis_24-08-2022 dp.pdf
Download (976kB)
N012191015_tesis_24-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Tifoid merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat memprediksi lama tinggal (Length of stay/ LOS) dan perbedaan efek penggunaan antibiotik terhadap LOS pasien tifoid di RS Universitas Hasanuddin. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari- Juni 2021 di RS Universitas Hasanuddin dengan menggunakan rancangan studi cross-sectional dan menggunakan data rekam medis pasien tifoid di RS Universitas Hasanuddin tahun 2019-2020. LOS pasien tifoid di rumah sakit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ≤ 7 hari dan > 7 hari. Informasi yang dikumpulkan berupa data demografi (umur, jenis kelamin, bobot badan, tinggi badan), data klinis (komorbiditas, rute antibiotik, jenis antibiotik, jenis pemeriksaan laboratorium, jumlah obat non-antibiotik yang digunakan) dan data non-klinis (kelas perawatan).
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi LOS pasien tifoid menggunakan multivariate logistic regression. Dari 153 orang pasien tifoid yang teridentifikasi, sebanyak 21,57% pasien memilkii LOS lebih dari 7 hari di rumah sakit. Hasil analisis univariat menunjukkan bawah ada beberapa kandidat prediksi LOS pasien tifoid (p < 0,25) yaitu: umur (OR: 0,97, 95% CI: 0.94-0.99), bobot badan (OR: 0,96, 95% CI: 0.93-0.98), rute antibiotik (OR: 2,17, 95% CI: 0.89-5,34), jenis antibiotik (OR: 2,84, 95% CI: 1,10- 7,32), jenis pemeriksaan laboratoirum (OR: 2,41, 95% CI: 1,04-5,59) dan jumlah obat non-antibiotik yang digunakan (OR: 1,24, 95% CI: 0,89-1,74). Namun, hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa hanya jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk memprediksi LOS pasien tifoid. Sebagai kesimpulan, pasien yang menggunakan antibiotik kombinasi cefalosporin dan florokuinolon adalah jenis pasien tifoid yang memiliki LOS lebih lama (>7 hari) dibandingkan pasien yang diberikan antibiotik tunggal sefalosporin (OR: 2.72, 95% CI: 1.05-7.07).
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demam tifoid, Lama tinggal |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 02:30 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 02:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/18538 |