WFH (Work From Home) Pada Pegawai Wanita pada Instansi Pemerintahan di Kota Makassar (Studi Kasus di Puskesmas Antang)

Dwi Shinta Nuraeni Ramli (NIM E51116010). WORK FROM HOME
(WFH) BAGI PEKERJA WANITA PADA INSTANSI PEMERINTAHAN
DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS DI PUSKESMAS ANTANG).
Pembimbing I: Dr.Ansar Arifin, M.S, Pembimbing II: Icha Musywirah Hamka,
S.Sos, M.Si. Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin.
Covid-19 melanda negara Indonesia sejak bulan Februari 2020, sehingga
berdampak bagi kehidupan manusia terutama untuk para pekerja di kotakota besar di Indonesia salah satunya adalah kota Makassar. Salah satu
dampak yang dirasakan oleh para pekerja di kota Makassar yakni
perubahan system kerja dari system kerja tatap muka menjadi system
kerja work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Hampir seluruh
pekerja di kota Makassar merasakan dampak dari WFH tersebut
terutama untuk para pegawai wanita. Perubahan system kerja ini
otomatis juga mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup bagi pekerja wanita.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan pola perilaku dari
pekerja wanita dan dampak yang dirasakan oleh pegawai wanita akibat
penerapan system kerja WFH di kota Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara wawancara, dengan melakukan wawancara
dengan pekerja wanita yang bekerja di instansi pemerintahan di kota
Makassar yang dipilih menjadi informan.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan-perubahan yang
dirasakan akibat system kerja WFH bagi pekerja wanita adalah
perubahan pola bekerja, perubahan pola kehidupan, serta perubahan
pola pikir. Akibat dari perubahan tersebut secara otomatis berdampak
bagi kehidupan pekerja wanita baik dampak positif maupun negative.
Dampak positifnya adalah lebih banyak menghabiskan waktu Bersama
keluarga, dapat melakukan hal-hal baru yang tidak dapat dikerjakan
sebelum penerapan WFH. Serta dampak negatifnya adalah jenuh
dengan kegiatan yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu
yang lama dan terdapat beberapa pekerjaan yang tidak dapat
diselesaikan secara online.