Komposisi Serat Jerami Jagung yang Difermentasi Menggunakan Biostarter yang Dikembangkan dari Mikroba Isi Rumen Ternak Kerbau = Fiber Composition of Corn Stover Fermented Using Biostarter Developed from Rumen Microbials of Buffalo.

Salah satu faktor yang membatasi pemanfaatan jerami jagung sebagai pakan ternak ruminansia adalah kandungan seratnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi serat jerami jagung setelah proses fermentasi menggunakan biostarter yang dikembangkan dari mikroba rumen kerbau. Uji-T untuk dua sampel independen digunakan dalam penelitian ini untuk membandingkan komposisi serat jerami jagung yang difermentasi menggunakan starbio (T1) dan Jerami jagung yang difermentasi menggunakan biostarter yang dikembangkan dari mikroba rumen ternak kerbau (T2). Fermentasi dilakukan secara anaerob selama tiga minggu dengan lima kali ulangan untuk setiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi serat jerami jagung yang terdiri dari NDF, ADF, selulosa, hemiselulosa, dan lignin untuk perlakuan T1 adalah 62,27%;48,39%; 33,96%; 13,87%; dan 6,22%; sedangkan komposisi serat untuk perlakuan T2 adalah
61,98%; 48,75%; 34,67%; 13,22%; dan 5,76%. Analisis statistik menunjukkan bahwa komposisi serat jerami jagung untuk kedua perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kesimpulan, fermentasi jerami jagung dengan menggunakan biostarter yang dikembangkan dari mikroba rumen kerbau memiliki hasil yang relatif sama dengan yang difermentasi menggunakan starbio (biostarter komersial), sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti starbio jika sulit didapatkan di pasaran.

Keywords : Biostarter, Fermentasi, Jerami Jagung, Komposisi Serat.