IDENTIFIKASI POLA MORFOLOGI KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN WONOMULYO)

Perkembangan sebuah kota sangat terkait dengan fungsi waktu, hal tersebut mengingatkan kita pada masa lampau dimana aspek kesejarahan berperan sangat penting dalam membentuk morfologi sebuah kota, oleh karena itu diperlukan penelusuran sejarah pembentukan morfologi Kecamatan Wonomulyo sebagai proses belajar dari keberhasilan dan kegagalan masa lampau, sehingga dapat terhindar dari cacat morfologis kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola morfologi kota dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya serta arahan pengembangan kawasan berdasarkan studi morfologi kota di Kecamatan Wonomulyo. Metode analisis yang digunakan adalah pembacaan diakronik dan pembacaan sinkronik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola perkembangan morfologi kota di Kecamatan Wonomulyo berpola grid yang terpusat di kawasan alun-alun. Morfologi kota Kecamatan Wonomulyo dikatakan grid karena pola jaringan jalan yang berbentuk grid, khususnya pada kawasan permukiman awal, dan dikatakan terpusat karena kawasan CBD terpusat di sekitar kawasan alun-alun, sehingga aktivitas masyarakat berpusat di kawasan tersebut. Pertumbuhan bangunan cenderung terjadi secara interestial pada kawasan permukiman awal yang mendominasi fungsi lahan di Kecamatan Wonomulyo, sedangkan pada kawasan permukiman setelah masa kolonial cenderung tumbuh secara organik dan berkembang secara horizontal. Adapun faktor-faktor utama yang mempengaruhi morfologi kota Kecamatan Wonomulyo adalah faktor kebijakan penataan ruang yang telah ditetapkan sejak masa kolonial, perkembangan aktivitas kawasan perdagangan, pemberontakan Tentara 710, pola bermukim masyarakat Kecamatan Wonomulyo dan pertambahan jumlah penduduk baik melalui kelahiran maupun migrasi. Arahan pengembangan Kecamtan Wonomulyo adalah penetapan dan pelestarian alun-alun sebagai kawasan cagar budaya, penetapan kawasan pengembangan permukiman dan penataan jaringan jalan baru pada kawasan pengembangan permukiman.