Perencanaan Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan Untuk Lahan Perkebunan: Studi Kasus di Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu

Andi Dwiki Yulianto. Perencanaan Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan Untuk Lahan Perkebunan: Studi Kasus Di Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu (dibimbing oleh Ardiaty Arief dan M. Bachtiar Nappu)
Mayoritas penduduk di kecamatan Bua Ponrang adalah petani dengan salah satu komoditas unggulannya adalah Kakao. Produktivitas tanaman kakao sangat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan air dari tanaman itu sendiri terutama saat musim kemarau terjadi, dimana tanaman mudah mengalami defisit air sehingga diperlukan pemompaan air dengan menggunakan tenaga diesel untuk menyiram tanaman. Lokasi penelitian ini memiliki potensi radiasi matahari rata-rata sebesar 5,25 kWh/m2/d sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel yang berdampak buruk bagi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan konfigurasi sistem yang paling optimal berdasarkan biaya investasi awal, produksi energi dan ketersediaan sumber energi terbarukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mensimulasikan konfigurasi sistem yang ditentukan serta data potensi energi terbarukan pada software HOMER. Berdasarkan hasil simulasi tersebut kemudian dilakukukan analisis ekonomi sistem yang optimal untuk melihat apakah sistem layak untuk direalisasikan. Hasil simulasi dari sistem yang direncanakan yaitu: 1) PV 100% dengan NPC sebesar Rp. 223.430.500. 2) PV 75%; Diesel 25% dengan NPC sebesar Rp.187.285.480. 3) PV 50%; Diesel 50% dengan NPC sebesar Rp.154.773.000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konfigurasi sistem yang paling optimal untuk memenuhu beban perkebunan yang ada adalah konfigurasi sistem hybrid PV 50%; Diesel 50% sebab sistem ini memiliki NPC terendah, dan berdasarkan analisis ekonomi yang telah dilakukan, sistem ini layak untuk direalisasikan sebab memenuhi syarat dari parameter-parameter sebagai berikut: NPV>0 (450.736.062,1), BCR>1 (3,64), PP<25 tahun (5,699 tahun), IRR>3,75% (3,89%).
Kata kunci: perkebunan, sistem hibrid, HOMER PRO, NPC, analisis kelayakan